JAKARTA- DesaSultra. Untuk
antisipasi perkembangan informasi digital dan trend dunia wisata yang sangat
pesat dewasa ini, Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan
Transmigrasi (Kemendesa PDTT) mendorong desa-desa di Tanah Air dengan sentuhan
program yang lebih dikenal dengan "Dewi" (Desa Wisata) dan
"Dedi" (Desa Digital). Dengan program tersebut diharapkan desa-desa
ke depan dapat maju lebih pesat lagi dan dapat meningkatkan kesejahteraan
warganya.
Ditjen PPMD Kemendesa PDTT M Fachri didamping Team Leadher PID Rusdin M Nur serta Kabid PMD Ditjen PPMD Nursaid pada acara BID
Demikian tali simpul sambutan Direktur PMD M. Fachri
dalam acara penutupan Workshop Finalisasi Menu Bursa Inovasi Desa Tahun 2019 di
Hotel Grand Kemang, Jakarta (25-29/04/2019).
Menurut Fachri, Kemendesa saat ini memiliki data potensi
desa di seluruh Indonesia. Dari data tersebut, tentunya dapat dilakukan pemetaan
desa yang memiliki prospek untuk dikembangkan menjadi desa pariwisata, dan desa
digital.
Menurut Direktur PMD, telah banyak contoh desa yang telah
memanfaatkan Dana Desa untuk
pengembangan desa wisata dengan basis pemaanfaatan teknologi informasi sebagai
media promosi.
"Sudah banyak desa yang sukses menjadi destinasi
wisata, seperti Desa Ponggok, Klaten, Jawa Tengah, Desa Pujon, Jawa Timur, Desa
Kutuh di Bali, dan Desa Panggungharjo di Daerah Istimewa Yogyakarta, dll.
PAD-nya mencapai miliaran rupiah dan dikelola oleh BUMDesa", tegasnya.
Oleh karena itu, Fachri berharap melalui Program Inovasi
Desa (PID) dapat mendorong suksesnya program "Dewi" (Desa Wisata) dan
"Dedi" (Desa Digital) di desa-desa agar dapat mempercepat tercapainya
kemajuan, kemandirian dan kemakmuran warga desa.
Strategi yang ditawarkan, tambah Fachri, melalui
sosialisasi ke desa-desa dan forum media
pembelajaran berupa dokumen-dokumen pembelajaran, baik narasi maupu video
secara massif agar terjadi proses replikasi antar desa.
"Pendamping Desa harus siap memfasilitasi dan
mengawal gerakan inovasi desa dengan program "Dewi" (Desa Wisata) dan
"Dedi" (Desa Digital) secara lebih masif lagi", pintanya.
Seperti diketahui, gagasan program "Dewi" dan
"Dedi" pertama kali disampaikan Cawapres Pasangan Joko Widodo, yakni
K.H Maruf Amin pada debat Capres-Cawapres akhir Maret lalu.
Gagasan tersebut, menurut Fachri, sangat relevan dengan
program pengembangan Desa Wisata dengan melakukan promosi online sebagai salah
satu cara meningkatkan minat wisatawan untuk berkunjung ke desa-desa.
"Tidak hanya wisata bahari dan alam saja, namun juga
wisata budaya, religi dan edukasi dll. Desa ke depan akan berkembang dan maju,”
pungkasnya. (cm/aw)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar