ProFiles

ProFiles

Senin, 13 Februari 2023

Wabula, Desa Adat yang Melestarikan Sakralitas dan Wisata Religi

KEDARI - DesaSultra. Perjalanan Bang Jay kali ini sudah berada di Kali Topa Kecamatan Wabula Kabupaten Buton- menikmati keindahan wisata alam yang ada disini. Bang jay sudah bersama dengan dua Kepala Desa yakni Desa Wabula dan Desa Wabula Satu, Bang Jay akan menanyakan  beberapa hal terkait destinasi wisata di Topa Kabupaten Buton ini, " mungkin kepala desa saya ingin tau bagaimana awalnya sehingga ide destinasi wisata ini muncul, " tanya Bang Jay.


La Unci selaku Kepala Desa wabula menjawab pertanyaan Bang Jay mengatakan bahwa awalnya kali topa ini adalah pusat permandian etnis wabula, kerena keindahan dan keunikan kali topa ini, sehingga pemerintah daerah mengambil alih lahan untuk di kelola menjadi destinasi wisata " jadi pihak sara atau masyarakat desa sudah menghibahkan kepada pemerintah daerah, namun kejelasan presentase pendapatan daerah dan desa belum nampak, " ujar kades

Kemudian masih kata La Unci, dirinya menekankan bahwa ada proses ritual adat yang selalu dilaksanakan di kali topa ini, karena sejatinya kali topa  masih dalam wilayah adat masyarakat etnis wabula yang kemudian rutinitas tersebut di lakukan setiap tahunnya karena sudah menjadi tradisi masyarakat etnis wabula. 

" kerjasama dengan Pemda itu sejatinya saling menguntungkan,  masyarakat juga di libatkan seperti berjualan dan lain sebagainya untuk menopang perekonomian masyarakat desa kami, " ujarnya

Selanjutnya kepala Desa wabula Satu La Budi Nuha, S.Pd menjelaskan bahwa mataano galampa adalah prosesi adat yang selalu di lakaukan turun temurun, jika tidak di laksanakan ritual tersebut diyakini masyarakat setempat akan terjadi sesuatu yang tidak diingikan, " dikali topa ini ada buaya La Kapui namanya, setiap tahun mereka selalu mengadakan ritual-ritual jika tidak dilaksanakan ritual buaya tersebut akan muncul dan sangat ganas, " ujar la budi

Lebih lanjut la budi menjelaskan, dahulu jika sudah waktunya, dan tidak di adakan ritual maka buaya lakapui akan naik sampai di perkampungan, " dulu kadang kadang buanya naik sampai di kebun dan memang sangat sakral ini kali topa. 

Namun perkembangan kali Topa ini sudah sangat baik namun ada hal hal yang musti didiskusikan, " ujarnya sambil menambahkan seperti halnya pembangunan paving blok dikawasan wisata ini sangat mengganggu aktifitas keluar masuknya pengunjung dan ada keluhan masyarakat sejak di bangunnya objek wisata kali topa ini yakni aktifitas mandi dan mencuci di kali topa telah di batasi.

Akhirnya pemerintah desa Wabula dan Wabula satu mengharapkan pentingnya koordinasi antara Pemerintah Desa Pemerintah Kabupaten, pemerintah Provinsi dan pemerintah Pusat untuk terus di bangun demi Tumbuh kembangnya semua desa desa di Buton dan Sulawesi Tenggara, " sesungguhnya yang kami harapkan itu adalah koordinasi, kita memang butuh perkembangan namun yang juga sangat penting adalah koordinasi, " Tutup La Budi Nuha, Kepala Desa Wabula Satu. (*timmedia#bangjay)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

MENU UTAMA

Koptan Rumput Laut Buton Tengah Deklarasikan Gus Imin Presiden 2024

LAKUDO – SC. Sebanyak 36 orang anggota Kelompok Tani Rumput Laut Desa Matawine Kecamatan Lakudo Kabupaten Buton Tengah Sulawesi Tenggara me...