ProFiles

ProFiles

Senin, 27 Februari 2023

Desa La Ea Maksimalkan Potensi, Wujudkan Kemandirian

DESASultra -  Kali ini Bang Jay sudah berada di Desa La Ea Kecamatan Poleng Selatan Kabupaten Bombana. Akan mengekplor potensi Desa La Ea bersama kepala desa perempuan termuda di Kabupaten Bombana. "Beliau ini anak muda yang memiliki visi yang kuat untuk membangun desa, kita akan berbincang soal visi beliau dalam membangun desa." ujar Bang Jay.


Marwah Kepala Desa La Ea mengatakan salah satu potensi desanya yang 
luar biasa ada di bidang perikanan.

Marwah Kepala Desa La Ea mengatakan salah satu potensi desanya yang luar biasa ada di bidang perikanan. "Kalau kita bicara potensi sangat luar biasa mulai dari perikanan, pertanian, pariwisata semua di sini lengkap. Makanya saya mengambil visi dan misi saya internet desa. Karena kita akan perkenalkan potensi desa melalui internet desa dan kita akan membangun desa." ujar Marwah

Sesuai dengan visi dan misi akan membangun desa khusunya sumber daya alam dan sumber data manusia. "Potensi SDA sudah kelihatan seperti contoh hari ini ada aktivitas panen udang. Kebetulan ini juga kakak saya. Alhamdulilah potensinya sangat luar biasa untuk diekspor dan dijadikan pariwisata. Sangat luar biasa, tinggal kemasannya yang kita pikirkan untuk kemudian didukung oleh masyarakat Desa La Ea untuk berbuat lebih banyak lagi." lanjut Marwah

Ketika Bang Jay mananyakan orientasi kedepan Desa La Ea dalam mengembangkan potensi desa, Marwah menjelaskan bahwa kemasan desa menjadi stardar promosi potensi desa. "Alhamdulilah penunjangnya sudah banyak, seperti halnya rumput laut, disini ada kerjasama dengan perusahaan centra IKM penunjang perikanan dan pertanian tinggal kerjasamanya saja yang diperkuat. Alhamdulilah panen ini memuaskan dan hasilnya maksimal." uajurnya

Kepala Desa La Ea berharap kepada pemerintah kabupaten, pemerintah provinsi, dan pemerintah pusat untuk melihat potensi desa dalam rangka meningkatkan kualitas masyarakat desa. "Kami berharap bantuannya karena semua demi kesejahteraan masyarakat di desa dan kami berkomitmen untuk mewujudkan kesejahteraan masyarakat di desa melalui identifikasi potensi desa demi Tumbuh kembangnya sektor ekonomi dan semakin kokohnya kemandirian desa." tutupnya. (tim media #bangjay)



Selasa, 21 Februari 2023

Buton Selatan Andalkan Wisata Alam yang Memanfaatkan Air Terjun

https://youtu.be/3QZLwdEpS6w

    #BangJay memuji wisata kabura-burana.Tokoh muda yang punya perhatian serius terhadap pengembangan desa,termasuk desa wisata di Sultra


DesaSultra - Kali ini Bang Jay sudah berada di permandian air terjun Kabura-burana. Permandian alam yang indah dan sangat eksotis ini terletak di Desa Lawela Selatan Kecamatan Batauga Kabupaten Buton Selatan. Ini juga merupakan destinasi wisata favorit di Kepulauan Buton. "Kali ini kita akan bercerita tentang banyak hal. Salah satunya terkait gambaran awal mula permandian ini dibuka dan apa arti dari nama Kabura-burana.' ujar Bang Jay

Awalil Qadim, Kepala Desa Lawela Selatan mengatakan kepada Bang Jay bahwa nama objek wisata diambil dari bahasa daerah Pancana Lawela Selatan yang berarti 'air yang berbusa busa'.  "Objek wisata ini namanya itu permandian Kabura-burana, artinya air yang berbusa-busa. Karena berbusa-busa itulah yang membuat objek wisata ini menjadi unik untuk dikunjungi." ujar Pak Desa.

Objek wisata ini digunakan sejak terbentuk Desa Lawela pada tahun 1970-an. Kemudian Kepala Desa Lawela Selatan menjelaskan bahwa pengunjung akan banyak pada hari libur, dan akhir pekan. "Kami bekerja sama dengan Bumdes dan Pokdarwis untuk mengelola spot objek wisata ini, dan kami juga kolaborasi bersama pemerintah daerah dengan pembagian presentasi 70% untuk desa dan 30 % untuk daerah." ujar awalil

Lebih lanjut Kepala Desa Lawela Selatan mengatakan Permandian Alam Kabura-burana belum lama ini memeroleh prestasi yakni Juara 3 Lomba Desa Wisata Nusantara se-Indonesia yang diadakan oleh Kementerian Desa di Jakarta. "Prestasi yang kami dapatkan tentunya tidak terlepas dari kolaborasi bersama pemerintah daerah, bersama komunitas penggiat wisata. Memang tidak mudah namun kita syukuri." ujar pak desa.

Pengembangan destinasi wisata ini sebagaimana yang direncanakan oleh Kepala Desa Lawela Selatan bersama pemerintah daerah dalam bentuk master plan akan dibangun waterboom dan wahana permainan anak-anak. "Kami akan upayakan spot-spot yang menarik dan perluasan parkiran. Kami juga tidak lepas, selalu berkoordinasi untuk membentuk master plan terbaru yang lebih menarik lagi." ujar pak desa

Kepala Desa Lawela Selatan berharap kepada pemerintah daerah, pemerintah provinsi, dan pemerintah pusat agar dapat membantu dari segi peningkatan pengembangan desa. "Atau mugkin kalalu bisa objek wisata ini kami ambil alih kembali karena saat ini kami memiliki dana desa dan bantuan dari pemerintah pusat. Kami sangat harapkan untuk tumbuh kembangnya objek wisata permandian alam Kabura-burana dan ekonomi di desa kami." tutupnya. (timmedia#BangJay)


Jumat, 17 Februari 2023

Jual Bibit Kakao Subur Alami

Pusat Pembibitan Kakao Alami terletak di Desa Tahibua, Kec.Tiwu, Kabupaten Kolaka Utara Sulawesi Tenggara, yang diasuh oleh Kelompok Tani Temmalara, yang pernah mendapat bantuan dari BUMDes setempat. 


Dalam pengembangannya, bibit kakao ini tidak pernah mendapatkan pupuk dan semprotan kimia, semuanya bahan-pahan penyubur, baik tanah dan tanaman semuanya dari bahan alami yang dikemas / dibuat oleh kelompok tersebut. 

Sebatang bibit hasil sambung pucuk rata-rata setinggi lutut orang dewasa, dan dihargakan rp 5.000 perpohon, dan sebaiknya langsung dihubungi Ibu Sumirna No.HP 082348843017.

Senin, 13 Februari 2023

Wabula, Desa Adat yang Melestarikan Sakralitas dan Wisata Religi

KEDARI - DesaSultra. Perjalanan Bang Jay kali ini sudah berada di Kali Topa Kecamatan Wabula Kabupaten Buton- menikmati keindahan wisata alam yang ada disini. Bang jay sudah bersama dengan dua Kepala Desa yakni Desa Wabula dan Desa Wabula Satu, Bang Jay akan menanyakan  beberapa hal terkait destinasi wisata di Topa Kabupaten Buton ini, " mungkin kepala desa saya ingin tau bagaimana awalnya sehingga ide destinasi wisata ini muncul, " tanya Bang Jay.


La Unci selaku Kepala Desa wabula menjawab pertanyaan Bang Jay mengatakan bahwa awalnya kali topa ini adalah pusat permandian etnis wabula, kerena keindahan dan keunikan kali topa ini, sehingga pemerintah daerah mengambil alih lahan untuk di kelola menjadi destinasi wisata " jadi pihak sara atau masyarakat desa sudah menghibahkan kepada pemerintah daerah, namun kejelasan presentase pendapatan daerah dan desa belum nampak, " ujar kades

Kemudian masih kata La Unci, dirinya menekankan bahwa ada proses ritual adat yang selalu dilaksanakan di kali topa ini, karena sejatinya kali topa  masih dalam wilayah adat masyarakat etnis wabula yang kemudian rutinitas tersebut di lakukan setiap tahunnya karena sudah menjadi tradisi masyarakat etnis wabula. 

" kerjasama dengan Pemda itu sejatinya saling menguntungkan,  masyarakat juga di libatkan seperti berjualan dan lain sebagainya untuk menopang perekonomian masyarakat desa kami, " ujarnya

Selanjutnya kepala Desa wabula Satu La Budi Nuha, S.Pd menjelaskan bahwa mataano galampa adalah prosesi adat yang selalu di lakaukan turun temurun, jika tidak di laksanakan ritual tersebut diyakini masyarakat setempat akan terjadi sesuatu yang tidak diingikan, " dikali topa ini ada buaya La Kapui namanya, setiap tahun mereka selalu mengadakan ritual-ritual jika tidak dilaksanakan ritual buaya tersebut akan muncul dan sangat ganas, " ujar la budi

Lebih lanjut la budi menjelaskan, dahulu jika sudah waktunya, dan tidak di adakan ritual maka buaya lakapui akan naik sampai di perkampungan, " dulu kadang kadang buanya naik sampai di kebun dan memang sangat sakral ini kali topa. 

Namun perkembangan kali Topa ini sudah sangat baik namun ada hal hal yang musti didiskusikan, " ujarnya sambil menambahkan seperti halnya pembangunan paving blok dikawasan wisata ini sangat mengganggu aktifitas keluar masuknya pengunjung dan ada keluhan masyarakat sejak di bangunnya objek wisata kali topa ini yakni aktifitas mandi dan mencuci di kali topa telah di batasi.

Akhirnya pemerintah desa Wabula dan Wabula satu mengharapkan pentingnya koordinasi antara Pemerintah Desa Pemerintah Kabupaten, pemerintah Provinsi dan pemerintah Pusat untuk terus di bangun demi Tumbuh kembangnya semua desa desa di Buton dan Sulawesi Tenggara, " sesungguhnya yang kami harapkan itu adalah koordinasi, kita memang butuh perkembangan namun yang juga sangat penting adalah koordinasi, " Tutup La Budi Nuha, Kepala Desa Wabula Satu. (*timmedia#bangjay)

Senin, 06 Februari 2023

Bawang Goreng Cahaya Windu, Dana Desa dengan Ketahanan Pangan

KENDARI - DesaSultra. Perjalanan Bang Jay kali ini yaitu menyambagi Desa Windu Makmur Kecamatan Sampolawa Kabupaten Buton Selatan. Dia akan mengexplorasi salah satu produk yang lahir dari kreativitas masyarakat Desa Windu Makmur yang didukung oleh potensi desa itu sendiri. Mayoritas masyarakat adalah petani bawang merah. "Produk bawang goreng cahaya windu. Mungkin pak desa, saya ingin tahu lebih banyak soal gagasan awal sehingga bawang goreng ini menjadi pilihan untuk menjadi produk unggulan desa." ujar Bang Jay.


Menjawab pertanyaan tersebut, Ludiman, Kepala Desa Windu Makmur menjelaskan bahwa dia sangat menyadari jika salah satu potensi  desa yang dapat dimaksimalkan adalah produk olahan hasil pertaninan kkhusunya komoditi bawang merah. "Karena disini adalah penghasil bawang merah, jadi kita berupaya meningkatkan produksi bawang goreng ini melalui BUmdes. Alhamdulilah produk ini sudah memiliki izin, tinggal pemasarannya saja yang masih terkendala." ujar Ludiman

Sejak awal pemerintah desa dan masyarakat Desa Windu Makmur sudah sepakat untuk menjadikan produk bawang goreng cahaya windu sebagai produk unggulan desa. "Memang saat ini kita masih bingung, mau dibawa kemana produk bawang goreng cahaya windu ini, tapi alhamdulilah dengan semangat yang tinggi kita akan berusaha agar kedepan lebih baik lagi." tambah Ludiman.

Pemerintah Desa Windu Makmur juga telah melakukan langkah-langkah kongkrit dalam upaya meningkatkan penyebaran produk bawang goreng cahaya windu hingga keseluruh antero nusantara. "Alhamduliah setiap permintaan dari kabupaten dan provinsi selalu ada, baik itu pemeran di Kendari, di Batauga, di Semarang, alhamdulilah tetap kita promosikan produk unggulan kami yakni bawang goreng cahaya windu." ujarnya

Adapun kontribusi Dana Desa dalam menopang ketahanan pangan Desa Gerak Makmur telah membangun Greend House. "Pada tahun 2022 kita telah membangun green house sebagai pembibitan yang kemudian akan ditanam sendiri, sehingga hasil dari bawang yang ditanam sendiri itu aroma dan rasanya sangat enak. Alhamduliah dari provinsi ada bantuan pembibitan umbi bawang merah dan sepuluh hari kemudian akan dipindahkan." ujarnya

Saat ini ada 4 kelompok tani yang sudah siap memindahkan bibit bawang merah. Dan akhirnya Ludiman sangat berharap kepada Badan Usaha Milik Desa (BUmdes) agar lebih mandiri dan berdaya saing. "Yang akan menopang desa ini adalah BUmdes. Jadi saya berharap kepada pemerintah kabupaten, provinsi, dan pemerintah pusat sebaiknya menopang daya tumbuh dari BUmdes Cahaya Windu Makmur sehingga kedepan BUmdes jadi semakin baik dan memiliki masa depan yang cerah." tutupnya. (timbangjay)

MENU UTAMA

Koptan Rumput Laut Buton Tengah Deklarasikan Gus Imin Presiden 2024

LAKUDO – SC. Sebanyak 36 orang anggota Kelompok Tani Rumput Laut Desa Matawine Kecamatan Lakudo Kabupaten Buton Tengah Sulawesi Tenggara me...