JAKARTA- DesaSultra.
Kementerian Desa PDTT-RI dengan BNI 46 dan BNI Life Insurance menandatangani
tiga Perjanjian Kerja Bersama di Jakarta Rabu (26/6/2019). Tiga perjanjian yang
ditandatangani tersebut yakni, asuransi bagi Tenaga Pendamping Desa, perumahan
subsidi kepada Tenaga Pendamping Desa, dan kartu pencairan digital untuk 5 KPA
di Kemendesa.
Penandatanganan ketiga
perjanjian kerja bersama tersebut dilakukan di Kantor Kemendesa di Jalan TMP
Kalibata, Jakarta. Selain Menteri Desa Eko Putro Sandjojo, turut hadir Direktur
Hubungan Kelembagaan BNI 46 Adi Sulistiawati dan Direktur Utama BNI Life
Shadiq Akasya.
Dua dari tiga perjanjian
yang ditandatangani melekat di Direktorat Jenderal (Ditjen) PPMD yang konsern
mengurus Dana Desa dan Tenaga Pendamping Desa.
Menteri Desa Eko Putro
Sandjojo mengatakan, penandatanganan kerja bersama dengan BNI Life Insurance
sifatnya asuransi tambahan. Ini dilakukan sebagai bentuk perlindungan kerja
kepada tenaga pendamping saat melaksanakan tugas-tugasnya di masyarakat.
“Tenaga Pendamping Desa
adalah pahlawan pembangunan desa. Olehnya itu, perhatian kami kepada pendamping
desa sangat besar. Supaya mereka bekerja lebih nyaman dan maksimal. Sebab
risiko yang dihadapi di lapangan sudah ditanggung,”kata Eko sebelum
penadatanganan perjanjian kerja bersama.
Mendes mengakui, selama
ini pendamping desa sudah tercover dalam program BPJS. Dari 37.000 lebih
jumlah pendamping di Indonesia, semuanya sudah ditanggung BPJS. Nah, sekarang
ini, melalui BNI life Insurance, dengan premi hanya Rp 50 ribu setahun, bisa
mengcover dana kematian hingga Rp 25 juta kepada pendamping desa.
Begitupun kalau sakit, bisa dicover sampai 90 hari
tambahan. Sehingga pendamping desa bisa bekerja lebih keras lagi, desa-desa
bisa lebih maju lagi, dan kesenjangan di desa bisa terus diturunkan secara
berkebalnjutan.
“Cukup daftar dengan biaya Rp 50 ribu, kita sudah
tercover selama setahun dalam asuransi BNI Life. Silakan daftar menjadi peserta
di daerah-daerah. Kami di Pusat sudah memfasilitasinya,” harap Eko.
Bukan hanya risiko kerja diperhatikan Kemendesa, tapi
juga soal hunian. Bersama dengan pihak BNI 46, akan dibangun perumahan
bersubsidi yang diperuntukan pendamping desa. BNI akan membangun perumahan,
kemudian pendamping mengkredit perumahan tersebut. “Kredit perbulannya sangat terjangkau,”kata
Menteri Desa.
Hal senada disampaikan Dirjen PPMD Taufik Madjid. Taufik
memuji kepedulian pihak BNI 46 terhadap kemitraan yang telah dibangun dengan
Kemendesa. “Hari ini ditandatangani 2 perjanjian yang melekat di Ditjen PPMD.
Ada sebuah adagium, sedikit yang kita beri tapi banyak yang kita terima.
Seperti itulah kira-kira yang terjadi dengan pihak BNI,”sanjung Dirjen PPMD
disambut aplaus meriah.
Taufik mengatakan, kerjasama dengan BNI Life Insurance
semata-mata untuk melindungi pendamping desa dari kerja-kerjanya yang terbilang
berat di lapangan. Selain mendampingi kesuksesan Dana Desa, pendamping desa
juga terlibat dalam program kementerian terkait lainnya. Seluruh program itu
dikawal dan dipastikan pendamping desa bahwa programnya berjalan bagus.
“Inilah yang menjadi motivasi kami. Sehingga tak ada
pendamping desa tidak tercover ketika mengalami sakit, kecelakaan, atau
meninggal dunia. Mulai hari ini, atau setelah mendaftar di BNI Life, pendamping
desa lebih nyaman dalam bekerja,”jamin Taufik.
Dirjen PPMD menyerukan kepada seluruh pendamping desa di
33 provinsi, segera mungkin menjadi peserta BNI Life. Meski sudah terdaftar
menjadi peserta BPJS, tak ada ruginya jika bergabung menjadi peserta BNI Life. Demikian
halnya dengan rumah hunian bersubsidi, segera dibangun. Setelah kerjasama di
Pusat disepakati, ditindaklanjuti di daerah realisasinya.
“Segala kemungkinan kendala dan hambatan, sudah kami
bicarakan dengan BNI 46 dan BNI Life di Pusat. Kepesertaan dan klaim pendamping
desa saat mendaftar dan berobat, akan dipermudah. Pun halnya dengan rumah
bersubsidi,”ungkap Taufik di hadapan Mendes, pihak BNI 46, BNI Life, Konsultan
Nasional P3MD-PID, serta Pendamping Desa dan Banten dan Jawa Barat. (rilis)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar