ProFiles

ProFiles

Senin, 29 Mei 2023

Sakralitas Fotuno Sangia, Desa Wisata Kabangka

Kali ini Bang Jay sudah berada di Kabupaten Muna, tepatnya di Desa Kabangka, Kecamatan Kabangka tepatnya di destinasi wisata Fotuno Sangia.


"Saat ini saya sudah bersama dengan tokoh masyarakat Desa Kabangka dan Kepala Dusun. Saya akan bertanya beberapa mulai dari sejarah hingga pengembangan destinasi wisata ini kedepan. Tabea om sebelumnya barangkali bisa diceritakan awalnya lokasi ini dijadikan destinasi wisata." tanya Bang Jay

La Musu, tokoh masyarakat sekaligus imam Desa Kabangka mengatakan bahwa Fotuno Sangia pada awalnya adalah lokasi yang disakralkan oleh masyarakat setempat.

"Sepintas saya cerita bahwa Fotuno Sangia ini bukan punya masyarakat tapi mengapa lokasi ini dimuliakan, karena disini diyakini Bapanya Sangia dan sangat dihargai.“ ujarnya

Lebih lanjut La Musu mengatakan pada hari-hari spesial di Fotuno Sangia diadakah ritual tertentu sebagai bentuk penghargaan masyarakat Desa Kabangka sebagai wujud kecintaan terhadap kekayaan alam Fotuno Sangia. 


"Ini kontraktor awalnya dari Baubau. Kita yakini saja ini akan diperbaiki dan akhirnya selesai. Sudah sepuluh tahun sejak dibuka. Tepatnya tahun 2016. Fotuno Sangia adalah suatu kemuliaan yang dikeramatkan, kita sangat menghargai, seperti habis lebaran selama satu minggu kita datang sebagai bentuk pernghargaan.“ sambungnya

Kepala Dusun Dua Desa Kabangka, Kasruddin menjelaskan, dalam pengembangannya memaksimalkan Dana Desa dari pemerintah pusat tepatnya di Kementrian Desa.

"Alhamdulillah sudah ada dua kolam yang dibangun menggunakan Dana Desa, walaupun kondisinya masih perlu pengembangan kita tetap berupaya mengembangan objek wisata ini agar semakin indah sehingga semakin banyak pengunjung yang datang berwisata disini.“ujarnya

Kasruddin juga mengatakan bahwa kedepan akan dibangun talud dan beberapa gazebo serta fasilitas penunjang lainnya.

Mereka berharap kepada pemerintah pusat, pemerintah provinsi, dan pemerintah kabupaten agar diberi perhatian khusunya jalan di Kecamatan Kabangka untuk segera dibenahi.

"Tolong kami punya jalan ini kasian diperhatian karena medannya disiini sangat susah. Akses jalannya rusak dimohon kepada pemerintah pusat, pemerintah propinsi, dan pemerintah kabupaten tolong perhatikan jalan ini, dan kalau bisa dibangunkan rumah ibadah yang baik sehingga menunjang aktivitas peribadatan


bagi para pengunjung objek wisata, dan akses jaringan seluler juga.“ tutupnya.(timjay)


Kamis, 25 Mei 2023

Kampa, Destinasi Wisata Unggulan di Konawe Kepulauan

 https://youtu.be/zg73MrSMx_4

Kali ini Bang Jay sudah berada di Pantai Kampa, salah satu destinasi wisata Kabupaten Konawe Kepulauan.


"Saya sudah berada bersama dua kepala desa dan akan berbincang soal orientasi dan perkembangan destinasi wisata Pantai Kampa ini di masa yang akan datang. Saya awali dengan penjelasan Kepala Desa Wawogili untuk melihat bagaimana pandangan beliau terhadap pengembangan destinasi wisata Pantai Kampa ini." kata Bang Jay

Alan, S.Pd., Kepala Desa Wawogili mengatakan desitnasi wisata Pantai Kampa awalnya dikelola oleh pemilik lahan dan kini sudah dikembalikan pada pemerintah desa.

"Sejak terpilihnya Amrulah, sudah mulai dikelola oleh pemerintah desa. Kemudian pada tahun-tahun berikutnya pemerintah daerah Kabupatnen Konawe Kepualauan melirik dan kembali mengelola objek wisata ini." ujarnya

Pasca dikelola oleh pemeritah daerah Kabupaten Konawe Kepulauan mulai dilakukan pembenahan-pembanahan dan berimbas pada peningkatan jumlah pengunjung.

"Terutama pasca hari raya, banyak sekali pengunjung atau hari-hari libur, sabtu, minggu sangat banyak yang berwisata. Kemudian posisinya juga, mulai dibangun beberapa fasilitas penunjung, sarana dan prasarana, alhamdulillah semua berjalan dengna lancar." jelas Alan.

Kepala Desa Langara Iwawo, Mubarak, S.Ip. juga menjelaskan dirinya sangat optimis pada pengembangan Pantai Kampa. Jika dibuka akses jalan yang representarif.


"Sepengetahun saya di tahun 2016 lalu, akses masuk ke Pantai Kampa harus lewat jalan setapak. Hanya bisa dilalui oleh kendaraan roda dua. Alhamdulillah dari tahun ke tahun akses jalan tersebut sudah mulai diperlebar, mobil sudah bisa masuk." ujar Mubarak

Saat ini, di Pantai Kamba juga sedang dibangun gazebo dan homestay.

Selain fasilitas pendukung, hal utama yang tidak bisa disepelekan adalah kebersihan. Mubarak menitikberatkan kesadaran pengunjung. 

"Alhamdulillah listrik dan air bersih juga sudah masuk. Tinggal kita lihat manajemen dan pengelolaan sampah pengunjung. Tentunya bak sampah ini harus diadakan untuk lebih menjaga kelestarian dan keseimbangan alam di Pantai Kampa ini." tambah Mubarak. 


Akhirnya Kepala Desa Langara Iwawo dan Kepala Desa Wawogili berharap semoga destinasi wisata Pantai Kampa semakin dikembangkan sehingga dapat berdampak baik terhadap penigkatan ekonomi masyarakat di desa.

"Kami berharap agar desniasi wisata ini ditingkatkan lagi dengan bantuan dari pemerintah provinsi dan pemerintah pusat. Semoga kedepan akses jalur masuk bisa segera diaspal sehingga memudahkan kita semua berwisata dengan aman dan nyaman." tutupnya. (timmedia#bangjay)



Senin, 15 Mei 2023

Air Terjun Tumburano, Wisata Andalan Konawe Kepulauan

https://www.youtube.com/watch?v=cMEm-F3weKg

Air terjun Tumburano di Desa Tombaone Utama, Kecamatan Wawonii Utara, Kabupaten Konawe Kepulauan. "Bersama saya sudah ada kepala desa dan dua tokoh masyrakat. Saya akan bertanya kepada Pak Burhan, tokoh masyrakat disini. Bisa dijelaskan awal mula ditemukannya Air Terjun Tumborano kapan ditemukan dan sejak kapan dijadikan sebagai destinasi wisata?"


Burhan menjelaskan sejarah penamaan air terjun tumburano berdasarkan memori kolektif masyarakat setempat.

"Berawal dari kisah sepasang sejoli yang saling mencintai, suatu saat mereka bertemu dan bersenda gurau tiba-tiba hujan, lalu kemudian jemuran lupa diangkat sehingga kembali basah. Rasa takut sang wanita ingin lari dari orang tuanya karena lupa mengangkat jemuran, dan sampailah di suatu kesimpulan untuk terjun bersama-sama dari atas Air Terjun Tumborano." ujarnya 


Perkembangan daerah menarik minat pengunjung baru.

"Tahun 2012 dibuka jalan tani dalam program PNPM, alhamduliah 5 km mengarah ke air terjun ini. Alhamdulillah sudah bisa dibuka aksesnya. Awal jalan dibuka sudah banyak motor yang masuk sekitar 300 motor dan membludak. Tahun berikutnya setelah pemekaran semakin dikembangkan. Jalan setapak ini dan tangga ini pada tahun 2020 semua memudahkan akses untuk menuju air terjun." ujar Burhan

Kepala Desa Tombaeno Utama, Firman menjelaskan dalam rangka menjadikan Air Terjun Tumburano sebagai destinasi wisata unggulan di Sultra, ia akan membangun akses jalan yang memadai.

"Yang jelasnya harus diperbaiki jalan dan jembatan sebagai akses masuk ke lokasi destinasi wisata air terjun ini. Harapan saya jika akses jalan dan jembatan sudah dibuka Insya Allah semakin baik dan mudah untuk menuju Air Terjun Tumburano." ujranya

Ato, tokoh masyarakat lainya menegaskasn perbaikan akses jalan sangat dibutuhkan dalam rangka menopang tumbuh kembangnya destinasi wisata.


"Kalau harapan kami, jalan adalah hal yang utama. Otomatis jika sudah bagus jalannya penjual juga akan banyak dan akan menambah pemasukan ekonomi masyarakat desa yang berjualan di air terjun ini." ujarnya

Akhirnya kepala berharap kepada Pemerintah Kabupaten Konawe Kepulauan, Pemerintah Provinsi Sulawsi Tenggara dan pemerintah pusat agar destinasi wisata Air Terjun Tumburano diberi perhatian khusus sehinga dapat memberikan kesejahteraan bagi masyrakat Desa Tombaone Utama.

"Pemerintah desa sangat berharap, tolong perhatikan kita juga  di desa untuk dibantu, terutama akses jalan masuk untuk menuju destinasi wisata Air Terjun Tumburano ini." tutupnya. (timemediajay)

Senin, 08 Mei 2023

Indahnya Pantai Meleura Destinasi Wisata Unggulan di Sultra

Perjalanan Bang Jay kali ini sudah berada di destinasi wisata unggulan yakni Pantai Meleura yang terletak di Desa Lakarinta Kecamatan Lohiya Kabupaten Muna Provinsi Sulawesi Tenggara.


"Ini adalah Pantai Meleura. Kita semua sudah tahu dan sekarang saya sudah bersama Kepala Desa Lakarinta. Kita akan berdiskusi banyak soal pengembangan destinasi wisata Pantai Meleura ini semakin berkembang." ujar Bang Jay

Kepala Desa Lakarinta, La Falahuddin mengatakan bahwa banyak wisatawan yang mengunjungi Pantai Meleura sambil menikmati wahana permainan pantai.

"Yang paling utama itu karena banyaknya permainan yang ada di pantai ini. Dan jujur saya katakan bahwa sebagian besar kondisinya semua sudah keropos. Hari ini saya mau katakan bahwa yang kurang kita juga ini adalah proporsi."

Kendala utama yang dihadapi dalam mengembangkan objek wisata pantai meleura ini adalah kurangnya promosi serta spekulasi di media sosial.

"Hari ini jujur saya katakan bang kami kekurangan di pemasaran. Atau promosi desa tapi karena jujur kami mengakui kurangnya pendidikan khusunya di bidang promosi destinasi wisata tetapi kami juga tetap menyesuaikan kepada dinas terkait khususnya dinas pariwisata." ujar kepala desa


Pembangungan terus digenjot dan berkolaborasi dengan Dinas Pariwisata Kabupaten Muna. "Jadi ini kita akan buat kolam renang tapi air asin dan kita akan buatkan tangga keliling yang mengelingi Pantai Meleura sehingga membuat daya tarik tersendiri. Semoga semakin banyak wisatawan yang datang berwisata di Pantai Meleura ini." ujarnya

Pemerintah desa telah melakukan pengadaan perahu melalui Dana Desa namun perahu tersebut mengalami kerusakan karena hantaman ombak. Kepala Desa mengatakan bahwa kedepan ingin membangun tambatan perahu agar semua perahu dapat berjejer rapi di kawasan Pantai Meleura.


Kepala Desa Lakarinta berharap kepada pemerintah kabupaten, pemerintah provinsi, dan pemerintah pusat khususnya kementerian PU, Dinas PU, Kementerian Pawisata, dan Dinas Pariwisata dapat memberikan bantuan berupa akses jalan yang luas untuk jalur masuk utama Pantai Meleura.

"Kalau bisa akses jalan kami diperlebar karena jalur utamanya sudah sangat tidak layak. Nah kalau bisa diperlebar barang satu meter saja, semakin lebar dan aksesnya semakin mudah. Saya berharap juga semoga Bang Jay bisa mewakili aspirasi kami di pusat dalam menyuarakan kepentingan masyarakat kita di desa." tutupnya. (*tmmedia#bangjay)

Senin, 01 Mei 2023

Permandian Fotuno Rete Menjadi Pusat Penyelesaian Masalah

silahkan tonton pada link ini : https://youtu.be/ZTnn3gNfTb8

"Di belakang kita ini adalah permandian Fotuno Rete di Desa Wakumoro Kecamatan Parigi Kabupaten Muna. Kebetulan saya sudah bersama Kepala Desa Wakumoro dan tokoh masyarakat. Kita akan berbincang soal histori awal permandian Fotuno Rete ini sehingga menjadi destinasi wisata di Kabupaten Muna." Tutur Bang Jay


La Ode Golkar selaku Kepala Desa Wakumoro membeberkan sejarah permandian Fotune Rete bahwa dahulu kala lokasi ini menjadi tempat penyelesaian segala permalasalahan yang terjadi di Desa Wakumoro. Dengan demikian, ia berkomitmen untuk mengembangkan potensi wisata yang ada. Sehingga ke depannya lebih terkenal dan membumi bagi masyarakat Sulawesi Tenggara

"Sejak mencalonkan diri sebagai Kepala Fesa Wakumoro, saya sudah berkomitmen akan mengembangkan permandian ini sehingga dapat setara dengan desitinasi destina wisata lainya di Sulawesi Tenggara." ujar kepala desa

Selain itu, salah satu tokoh masyarakat Desa Wakumoro, Amin Saputu mengatakan ada tradisi yang dilakukan di kawasan permandian Fotuno Rete khusunya pada Bulan Safar.



"Benar bahwa setiap hal memang butuh kebijakan atau keputusan yang besar termaksud yang berkaitan dengan kebudayaan dan ritual adat selalu di pusatkan di disni. Sama halnya juga ritual Kakadino Safara, ini dilakukan setiap tahun untuk memperingati wafatnya paman Rasulullah SAW yang meninggal saat peritiwa perang uhud." ujar Amin

La Ode Golkar menambahkan bahwa visi dalam mengembangkan destinasi wisata Fotuno Rete adalah membangun jalanan yang luas sehingga akses jalan raya bisa lebih luas.

"Disini adalah pusat penyelesaian masalah jadi saya akan membangun sebuah aula sehingga segala aktivitas dan ritual adat yang dilakukan semua akan dipusatkan di aula. Apalagi di kawasan wisata ini adalah jejak sejarah Kerajaan Muna yakni terdapat makam Raja Muna yang digelar komasigino. Jadi kita harus bangun dengan penuh kesungguhan." ujar kepala desa

Lebih lanjut, La Ode Golkar memaparkan bahwa dari sektor ekonomi, kawasan permandian Fotuno Rete sangat bernilai karena setiap hari pengunjung selalu padat.

"Jadi untuk menarik ini lagi kita mulai bangun lokasi untuk beristrahat. Mushola, toilet umum, tempat parkir yang representatif, semua kita akan bangun dengan bantuan Dana Desa sehingga dapat menopang sarana dan prasarana yang ada di permandian Fotuno Rete ini."

Selaku tokoh masyarakat, Amin Saputu berharap potensi Desa Wakumoro semoga dapat menjadi pusat aktivitas pariwisata sehingga Desa Wakumoro dapat mandiri dan berdaya saing.

"Seaidainya potensi ini dapat di tata dengan baik, saya yakin semua akan berimbas pada pengembangan sektor ekomoni. Seperti halnya salah satu yang menjadi favorit adalah hasil pertanian yakni buah nenas yang sangat baik untuk dijadikan selay nanas. Tentunya dengan promosi yang luar bisa pula. Di samping kita jual buahnya nenas bisa juga kita jual selay buah nanas." beber Amin.

Kepala Desa Wakumoro berharap semoga pemerintah pusat, pemerintah provinsi, dan pemerintah kabupaten dapat membantu demi pengembangan sarana dan prasarana pendukung destinasi wisata permandian Fotuno Rete.

"Kami berharap semoga ada sentuhan dana walaupun kendalanya juga kita ini belum terdaftar menjadi desa wisata namun kita memiliki semangat yang besar agar desa kami dapat setara dengan desa-desa wisata lainya di nusantara." tutupnya. (*timmedia#bangjay)

MENU UTAMA

Koptan Rumput Laut Buton Tengah Deklarasikan Gus Imin Presiden 2024

LAKUDO – SC. Sebanyak 36 orang anggota Kelompok Tani Rumput Laut Desa Matawine Kecamatan Lakudo Kabupaten Buton Tengah Sulawesi Tenggara me...