Teks:
Novri/Kemendes PDTT
JAKARTA – SC. Menteri
Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi, Abdul Halim Iskandar
fokuskan program Padat Karya Tunai Desa (PKTD) untuk pekerjaan yang dapat
memperkuat ketahanan pangan.
Sebelumnya, Gus Menteri, sapaannya, mengatakan bahwa dana
desa yang masih tersisa akan dimaksimalkan untuk program Padat Karya Tunai
Desa.
“(Dana Desa yang masih tersisa) Kita fokus untuk padat
karya tunai, tapi langsung fokus pada ketahanan pangan. Misalnya ada lahan
kosong, bagaimana untuk mengolah lahan pertanian tersebut, pekerjanya
masyarakat desa setempat,” ujarnya saat berdiskusi denga Rektor Universitas
Indonesia, Ari Kuncoro, di Jakarta, Rabu (29/7).
Pekerja dari program PKTD sendiri, menurutnya,
mengutamakan masyarakat miskin, penganggur dan setengah penganggur, serta
masyarakat marjinal lainnya. Ia berharap, PKTD akan membantu meringankan
ekonomi masyarakat desa di samping program Bantuan Langsung Tunai (BLT) Dana
Desa dan program Bantuan Sosial (Bansos) lainnya.
“Dengan adanya PKTD yang kita fokuskan untuk ketahanan
pangan ini, masyarakat dapat (tambahan pendapatan), kelompok miskin dapat
penambahan uang belanja selain Bansos dan BLT. Kemudian desa akan punya
produksi,” terang Doktor Honoris Causa dari UNY ini.
Di sisi lain, Gus Menteri meminta Universitas Indonesia
memberikan pendampingan terhadap desa, terutama pada bidang perencanaan
pembangunan. Selain itu, ia juga mengajak Universitas Indonesia untuk membangun
kerjasama dengan berbagai pihak termasuk swasta dalam membantu mengembangkan
perdesaan.
Ia ingin, pembangunan sebuah desa tak hanya dilakukan
pemerintah ataupun perguruan tinggi saja, namun merupakan kolaborasi dari
berbagai stakeholder termasuk swasta.
“Saya berkeinginan kalau semua Pertides (Forum Perguruan
Tinggi untuk Desa) memutuskan melakukan pendampingan perencanaan, kemudian
terakumulasi, bayangan saya akan efektif,” ujar Mantan Ketua DPRD Jawa Timur
in.
Terkait perencanaan, lanjutnya, juga harus didasari oleh
data-data yang valid. Ia juga mengingatkan bahwa tujuan utama dari setiap
program di desa adalah untuk mengurangi kemiskinan.
“Perencanaan pembangunan desa kalau datanya valid,
kemiskinan sekian, masih ditemukan warga kelaparan, ini yang kemudian menjadi
satu rumusan pembangunan ke depan di desa, bahwa harus ini harus ini,” ujarnya.