Kadis
PMD Kabupaten Bandung, H Tata Irawan Subandi, membuka kegiatan Penguatan LKD,
didampingi Kasubdit KMD Ditjen PPMD Kemendesa Andrey Ikhsan Lubis, Kamis (11/7)
di Kabupaten Bandung.
BANDUNG – DesaSultra. Kementerian Desa, Pembangunan
Daerah Tertinggal dan Transmigrasi (Kemendesa PDTT) Republik Indonesia, ikut
turun tangan meminimalisir pencemaran lingkungan terhadap Sungai Citarum di
Provinsi Jawa Barat. Melalui penguatan dan peran aktif Lembaga Kemasyakatan
Desa (LKD) yang ada di wilayah Jawa Barat, Kemendesa berharap dampak pencemaran
Citarum dapat terkontrol.
Dalam mendorong peran LKD, Kemendesa menggelar pertemuan
dengan LKD-LKD di Kabupaten Bandung, Jawa Barat. Tidak hanya LKD, para kepala
desa dan pendamping desa juga diundang. Pertemuan dikemas dalam bentuk
“Penguatan LKD Dalam Mendorong Partisipasi Masyarakat Dalam Pengendalian
Pencemaran Lingkungan”.
LKD dan kepala desa diprioritaskan hadir. Terutama bagi
desa yang terletak di daerah aliran sungai (DAS). Saat ini pencemaran Sungai
Citarum telah menjadi perhatian dunia, karena pada 2007 silam masuk kategori
tingkat ketercemaran tertinggi di dunia.
Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat Desa (PMD) Kabupaten
Bandung, H Tata Irawan Subandi mengakui bahwa keberadaan Sungai Citarum sudah
menjadi identitas masyarakat Bandung. Bicara Citarum, pastinya bicara tentang
Bandung dan Jawa Barat secara umum. Untuk itu, Tata Irawan mengajak seluruh
pihak termasuk LKD, bersama-sama melakukan upaya mencegah pencemaran Sungai
Citarum.
“Kami di daerah sudah berusaha semaksimal mungkin,
bagaimana pengelolaan Citarum lebih baik. Pengelolaan yang modelnya
terintegrasi. Selama ini sudah berjalan,”kata Kadis PMD Kabupaten Bandung, H
Tata Irawan Subandi, saat didaulat membuka kegiatan Penguatan LKD Dalam
Mendorong Partisipasi Masyarakat Dalam Pengendalian Pencemaran Lingkungan,
Kamis (11/7/2019).
Kadis mengungkapkan, selain pencemaran, Citarum juga
memberi dampak banjir. Ada 16 kecamatan di wilayah Kabupaten Bandung menjadi
langganan banjir Citarum di musim penghujan. Masyarakat terdampak banjir sangat
mengeluhkan kondisi ini.
“Kita mesti menerapkan gaya hidup bersahabat dengan alam.
Alam jangan dirusak. Karena cepat atau lambat, dampaknya pasti ada,”ujarnya
mengingatkan.
Desa-desa di Kabupaten Bandung diimbau supaya program dan
kegiatan pembagunannya tidak melupakan aspek lingkungan. Apalagi saat ini,
rata-rata jumlah APBDes setiap desa berkisar Rp.2 hingga Rp.3 miliar per tahun.
Terutama pengelolaan sampah dan kebersihan lingkungan di desa masing-masing,
para kades dan LKD diminta memperhatikan dengan serius.
“Sampah rumah tangga mesti dikelola. Selain pemukiman
menjadi bersih, juga mendatangkan rupiah. Lingkungan tempat tinggal pun sehat.
Efek domino yang positif beginilah kita rangsang di desa-desa yang berada DAS
Citarum,”kata Tata Irawan didampingi Kasubdit KMD Ditjen PPMD Kemendesa Andrey
Ikhsan Lubis mewakili Dirjen menghadiri pembukaan.
Pemkab Bandung, lanjut Kadis PMD, sudah mengalokasikan
dana pengelolaan sampah rumah tangga warga. Nama programnya raksa desa. Melalui
program ini lingkungan menjadi bersih dan sehat, Citarum juga tidak menjadi
sasaran tempat pembuangan sampah rumah tangga.
Beberapa program berbasis lingkungan dan pemberdayaan
masyarakat dalam memproteksi pencemaran Citarum, juga telah dilakukan Pemkab
Bandung. Seperti pembuatan septic tank (pembuangan tinja) komunal dari
rumah-rumah warga, dan kegiatan penghijauan lingkungan.
“Ini semua kita lakukan agar Kabupaten Bandung bebas
sampah di 2020 terwujud,”tuturnya.
Di akhir sambutannya, Kadis PMD Bandung berterima kasih
kepada Direktorat Jenderal PPMD Kemendesa RI, karena telah memfasilitasi
kegiatan tersebut dengan jajaran LKD dan kades. Pemkab Bandung meyakini peran
aktif LKD dalam mendorong pemberdayaan masyarakat di bidang lingkungan sangat
berpengaruh.
Selama ini, aku kadis, LKD sebagai mitra kerja pemerintah
desa dan BPD cukup berperan dalam memberi masukan dan saran dalam perencanaan
pembangunan dan pemberdayaan masyarakat desa.
“Semoga ke depan, masih ada lagi model kegiatan penguatan
seperti ini. Kami berterima kasih kepada jajaran Ditjen PPMD Kemendesa,”tandas
Tata Irawan. (rilis)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar