ProFiles

ProFiles

Jumat, 24 Mei 2019

Saatnya Desa Berkontribusi untuk Pertumbuhan Ekonomi Indonesia


Suasana kegiatan sosialisasi dan buka puasa bersama Ditjen PPMD pada Kamis (23/5/2019) di Jakarta, yang dihadiri Menteri Desa, Eko Putro Sandjojo. (foto: Humas Kemendesa)

JAKARTA- DesaSultra. Direktorat Jenderal Pembangunan dan Pemberdayaan Masyarakat Desa (Ditjen PPMD) Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi RI, mengadakan kegiatan sosialisasi dan buka puasa bersama pada Kamis (23/5/2019), bertempat di Hotel Bidakara Jakarta. Menteri Desa Eko Putro Sandjojo BSEE,.M.BA berkesempatan hadir di tengah-tengah pegawai (ASN dan Non ASN) Ditjen PPMD.

Sosialisasi yang diadakan Ditjen PPMD membahas tentang pengetahuan, wawasan, dan kedisiplinan pegawai. Dalam sosialisasi tersebut juga dibahas tugas dan beban kerja yang diemban Ditjen tersebut. Memasuki puncak acara sosialisasi, dilakukan penandatanganan pakta integritas komitmen reformasi birokrasi antara Dirjen PPMD Taufik Madjid dengan 5 Direktur di lingkungan Ditjen PPMD. Penandatanganan pakta integritas disaksikan langsung oleh Menteri Desa Eko Putro Sandjojo.   

Menteri Desa dalam sambutannya menyampaikan beberapa hal. Antara lain, serapan Dana Desa yang terus meningkat dari tahun ke tahun. Bahkan Tahun 2018 kemarin mencapai 98 persen lebih.


Eko mengatakan bahwa pengelolaan dan pemanfaatan Dana Desa untuk pembangunan dan pemberdayaan masyarakat, telah mendapat perhatian dari beberapa negara di dunia. Dan Indonesia, telah direncanakan akan menjadi tujuan kunjungan negara-negara tersebut, untuk melihat dari dekat cara Indonesia mengelola hingga memanfaatkan Dana Desa.

“Februari 2019 lalu saya kunjungan kerja ke Roma, Italia. Saya banyak mendapat apresiasi dari negara-negara sahabat. Mereka sudah menyatakan akan berkunjung ke Indonesia terkait Dana Desa,”kata Eko disambut tepuk tangan peserta sosialisasi dan seluruh pegawai PPMD.

Tahun 2019 ini, merupakan tahun kelima penyaluran Dana Desa. Jumlahnya terus meningkat. Dari awalnya hanya Rp 20 Triliun, kini tembus menjadi Rp 70 Triliun. Bukan hal gampang mengelola dana ini.
“Di awal-awal turunnya Dana Desa, banyak pihak pesimistis bahwa Kemendesa tak mampu memenej pengelolaan Dana Desa. Namun sekarang, kita telah buktikan kalau kita mampu dan bisa,”ungkap Menteri Desa.


Saatnya desa, pinta Eko, menjadi penyumbang kontribusi pertumbuhan ekonomi negara ini. Jika sekarang pertumbuhan ekonomi negara masih di kisaran 5 persen, maka ke depan, bisa mencapai 6-7 persen per tahun. Caranya, desa mesti mengambil peran dan memberi kontribusi.

“Sudah saatnya desa mengambil peran itu (mendorong pertumbuhan ekonomi). Desa-desa kita sudah banyak berstatus berkembang, maju, dan mandiri. Saat ini, jumlah desa tertinggal dan sangat tertinggal terus menurun,”kata Eko memompa semangat pegawai Ditjen PPMD.
 
Perlu saudara-saudara ketahui, Indonesia saat ini sudah berada di peringkat 15 dunia dari sisi pertumbuhan ekonomi. Dan untuk kawasan Asia Tenggara, negara ini yang memiliki prospek ekonomi yang baik. Dan pada 2045 nanti, kekuatan ekonomi Indonesia diproyeksikan menempati peringkat 5 dunia.

“Salah satu kuncinya ada di desa. Negara kita yang begitu luas ini harus kita kelola dan manfaatkan dengan sebaik mungkin potensi SDA dan SDM-nya,”tutur Menteri Desa.

Olehnya itu, sebagai tulang punggung Kemendesa, Menteri Eko meminta Ditjen PPMD agar bisa mempertahankan pencapaian dan kinerjanya yang sekarang. Profesionalitas dan kekompakan harus senantiasa dijaga. Jangan ada yang melanggar etika, disiplin dan sumpah jabatannya. “Ini harapan besar saya, semoga menjadi perhatian kita semua,”tandas Menteri Eko yang pada 21 Mei lalu merayakan ulang tahun ke 54.


Dirjen PPMD Taufik Madjid tak bisa menyembunyikan rasa senang dan bangga. Taufik berkali-kali menyampaikan terima kasih kepada Menteri Desa yang mengapresiasi kinerja Ditjen PPMD dan jajarannya.

“Terima kasih Pak Menteri. Kami akan terus menjaga api semangat yang bapak nyalakan kepada kami. Seperti pesan Pak Menteri, kami harus menunjukan kelas dalam bekerja. Bukan semabarangan dan asal bekerja,”kata Dirjen.

Kepada jajarannya, Taufik mengajak untuk tidak cepat berpuas diri. Terus mengupgrade pengetahuan dan keterampilan demi mendukung tugas dan fungsi yang diemban. “Ayo teman-teman, kita harus terus membangun Indonesia dari desa,” seru Taufik mengajak pegawai Ditjen PPMD. (kung/cm)

Senin, 20 Mei 2019

2020, Sistem Aplikasi Go Desa PID akan Diterapkan


by : icham


Direktur PPMD Kemendesa PDTT M.Fachri 


JAKARTA – SC. Di era digital sekarang ini, pihak swasta maupun pemerintah, berlomba-lomba memperbaharui sistem dan metode kerjanya dari manual ke sistem digital. Termasuk Direktorat Jenderal Pembangunan dan Pemberdayaan Masyarakat Desa (Ditjen PPMD) Kemendesa PDTT Republik Indonesia. Saat ini, Ditjen PPMD sudah menyiapkan sistem aplikasi Go Desa untuk Program Inovasi Desa.

Aplikasi ini merupakan sebuah model digital platform. Terdiri dari tiga model layanan, yaitu, Layanan 1 Tenaga Pendamping Desa (TPD), Layanan 3 Penyedia Peningkatan Kapasitas Teknis Desa (P2KTD), dan Layanan 5 Inovasi Desa.



Untuk membahas kesiapan sistem aplikasi Go Desa PID, Ditjen PPMD menggelar workshop di Jakarta pada 16-20 Mei 2019. Workshop menghadirkan praktisi/akademisi di bidang Informasi Teknologi (IT) sebagai narasumber. Jajaran Bank Dunia juga turut diundang. Sedangkan pesertanya terdiri dari pejabat dan staf Kemendesa, Konsultan Nasional PID, Konsultan Nasional P3MD, serta perwakilan Tenaga Ahli dari beberapa provinsi.

Direktur Pemberdayaan Masyarakat Desa (PMD) Ditjen PPMD Kemendesa PDTT, M Fachri mengatakan, sistem aplikasi Go Desa PID akan berlaku mulai tahun 2020. Tidak menutup kemungkinan, akan diuji coba dulu di beberapa pelaksanaan Bursa Inovasi Desa (BID) Tahun 2019 ini.

“Rancangannya tahun ini. Dan tahun depan diterapkan,” jelas Fachri saat menutup kegiatan workshop “Pembangunan Sistem Aplikasi Go Desa PID”.  


Ada tiga output rancangan sistem aplikasi yang dihasilkan dari workshop tersebut. Pertama, menghasilkan dokumen rancangan aplikasi Layanan TPD, Layanan P2KTD, dan Layanan Inovasi Desa, sebagai bagian dari aplikasi Go Desa. Kedua, adanya dokumen rancangan database aplikasi TPD, P2KTD, dan Inovasi Desa. Dan yang ketiga, narasi laporan kegiatan perancangan sistem aplikasi.
“Selama workshop, telah dilakukan diskusi kelompok dan pembahasan yang intens. Bahan-bahan apa saja yang disiapkan untuk masuk di aplikasi Go Desa,” kata Fachri.

Saat diskusi kelompok, peserta workshop dibagi tiga kelas. Kelas Bidang Layanan 1 membahas dokumen TPD, Kelas Bidang Layanan 3 membahas dokumen P2KTD, dan Kelas Bidang Layanan 5 bertanggung jawab untuk penyediaan dokumen Inovasi Desa.
“Ada juga dokumen Rencana Kerja Tindak Lanjut (RKTL) yang dihasilkan di workshop,” sebutnya.

Di Bidang Layanan 1 TPD, lanjut Direktur PMD, sistem aplikasinya mengelola sekitar 37.459 Tenaga Pendamping Desa (TPD) di 33 rovinsi. Mulai dari pengaturan, data induk, kehadiran, kelola tugas, pantau tugas, pelaporan, komunikasi, integrasi, secara efektif tertransformasikan/terpantau di sistem aplikasi.

Untuk Bidang Layanan 3 soal P2KTD, diproyeksikan menjadi pintu gerbang berbasis permintaan yang dapat menghubungkan desa dengan lembaga P2KTD. Tujuannya memenuhi berbagai kebutuhan konsultasi desa. Lembaga P2KTD tidak hanya mempromosikan kegiatan, program, keterampilan dan institusi kepada desa-desa, namun juga kepada masyarakat melalui pasar digital.

Kemudian Bidang Layanan 5 terkait Inovasi Desa, menjadi media bagi desa dalam memamerkan berbagai inovasi video dan dokumentasi praktik terbaik, yang memberikan peluang berjejaring di antara para pemangku kepentingan desa.

Dalam aplikasi Go Desa terdapat 9 komponen bidang. Ada 3 komponen bidang (TPD, P2KTD dan Inovasi Desa) menjadi tanggung jawab Direktorat PMD. Sedangkan 6 komponen bidang lainnya menjadi tanggung jawab di luar Direktorat PMD.

“Semoga aplikasi Go Desa yang dikembangkan Kemendesa ini, yang di dalamnya ada aplikasi PID, menghasilkan output besar. Salah satunya yang paling kita harapkan mendukung kualitas dan efektifitas penyaluran dan pengelolaan Dana Desa,”tandas Fachri berharap. **

MENU UTAMA

Koptan Rumput Laut Buton Tengah Deklarasikan Gus Imin Presiden 2024

LAKUDO – SC. Sebanyak 36 orang anggota Kelompok Tani Rumput Laut Desa Matawine Kecamatan Lakudo Kabupaten Buton Tengah Sulawesi Tenggara me...