by : sultandarampa
Koorprop P3MD-PID Sultra, La Ode Syahruddin Kaeba, mendampingi Kadis PMD Sultra, Drs.Tasman Taewa M.Si., untuk penandatanganan SPT TPP Sultra.
Sekitar 1.100 pendamping desa, tenaga ahli dan operator
yang tergabung dalam Tenaga Pendamping Profesional (TPP) Program Pembangunan
dan Pemberdayaan Desa – Program Inovasi Desa (P3MD-PID) Kementerian Desa
PDTT-RI Proponsi Sulawesi Tenggara berkumpul di salah satu hotel di Kendari
dalam rangka menghadiri rapat koordinasi dan penandatanganan Surat Perintah
Tugas (SPT) TPP 2019.
TPP yang datang dari 15 kabupaten di Sultra ini dalam
agenda satu hari itu, secara seremonial dibuka oleh Kepala Dinas PMD Sultra,
Drs.Tasman Taewa, M.Si., didampingi oleh Koordinator P3MD-PID Kementerian Desa
PDTT-RI Propinsi Sulawesi Tenggara La Ode Syahruddin Kaeba, Satuan Kerja Pejabat
Pembuat Komitmen Muhammad Sofyan, serta dari pihak mitra DPMD.
Kadis DPMD Sultra, Drs.Tasman Taewa M.Si., dalam
penjelasannya dihadapan ribuan pendamping mengingatkan perlunya dan semakin
mendesaknya kerja-kerja pendampingan secara professional.
“Tugasnya pendamping adalah mendampingi, sebagai pihak
konsultasi dengan Kades atau aparat desa, dan terus menjalin komunikasi
dengan dinas terkait, termasuk DPMD
kabupaten,” himbaunya.
Ia meminta tugas-tugas pendamping yang sudah diatur dalam
SOP itu tidak dilanggar seenaknya. Sebab bila itu terjadi, maka akan
menimbulkan konsekwensi. “Ya, ada konsekwensi administrasi yang diterapkan dan
ada konsekwensi hukum, diantaranya adalah teguran, bahkan bisa berujung pada
PHK,” ucapnya.
Mantan Kadis Pemuda dan Olahraga Pemprov Sultra ini juga
telah meminta agar KPW (Konsultan Pendamping Wilayah) Sultra untuk senantiasa
melakukan koordinasi dengan DPMD, sekaligus melakukan pengendalian pendamping.
Pada tempat yang terpisah, La Odes Syahruddin Kaeba, juga
mengungkapkan bahwa pihaknya berterima kasih sebesar-besarnya ke DPMD Sultra
atas keseriusan dalam pengendalian pendamping dengan segala resiko dan
tugas-tugasnya sesuai SOP yang telah diatur sebelumnya.
“Pada kesempatan ini, saya juga akan memastikan bahwa SOP
tersebut betul-betul berjalan, dengan cara melakukan pemantauan langsung di
lapangan. Saya akan turun langsung sendiri ke desa-desa untuk melihat progress
Dana Desa dan segala hal-hal yang terkait dengan itu,” tambahnya.
Untuk itu, Syahruddin Kaeba meminta agar para pendamping
betul-betul melakukan konsultasi ke desa-desa utamanya dalam mendorong
penggunaan dana desa yang lebih efektif, seperti dalam pengembangan ekonomi
desa dan aspek pemberdayaannya, termasuk terus berkreatif untuk memunculkan
Prudes-Prudes yang bertebaran di desa-desa. (*)