https://youtu.be/TQV0syzZcxk
(like dan commentar)
DesaSultra - Kali ini Bang Jay berada di Desa Watiginanda Kecamatan Sampolawa Kabupaten Buton Selatan di sebuah destinasi wisata kolam renang air tawar di tepi sungai.
"Kebetulan saya sudah bersama dengan Kepala Desa Watiginanda. Bapak La Bani. Saya ingin berbincang bagimana awalnya destinasi wisata ini muncul, karena ini adalah gagasan dan visi yang sangat luar bisa." Demikian kata Bang Jay
Menurut La Bani, pada tahun 2015 setiap desa mendapatkan alokasi Dana Desa yang diharapkan dapat membawa manfaat dan berkelanjutan. Di Desa Watiginanda terdapat sebuah mata air yang dahulunya dimanfaatkan sebagai sember air bersih. Sehingga kepala desa bersama-sama warga setempat berinisiatif memanfaatkan mata air tersebut dan membuat kolam renang air tawar sebagai daya tarik wisata.
"Melihat anggaran Dana Desa, kita berupaya mengembangkan program berkelanjutan, dan desa kami memiliki mata air di pinggir laut yang sejak tahun 2009 tidak lagi dimanfaatkan oleh masyarakat. Jadi sejak itu kami berpikir keras untuk bagaimana caranya memanfaatkan potensi mata air ini agar tidak terbaikan." Kata La Bani.
Hal tersebut juga dilakukan agar sumber mata air tersebut tidak menjadi tempat pembuangan sampah. "Memang sejak mata air ini tidak lagi dimanfaatkan oleh masyarakat, kalau dibiarkan berlarut-larut akan menjadi tempat pembuangan sampah masyarakat. Disinilah alasan utama kami mendesain kolam air tawar yang sekarang ini menjadi destinasi wisata." sambung La Bani
Sejak dibuka pertama kali pengunjung kolam air tawar Desa Watiginanda ini sangat banyak. "Ini kan pertama kali di buka tahun 2020 bulan Juli. Pengunjung sangat luar biasa. Pas masuk 2022 kami adakan pengecoran dan perbaikan jadi pengunjung berkurang. Semoga 2023 semakin banyak lagi yang akan berkunjung dan menikmati keindahan kolam air tawar di kawasan pinggir laut." ujarnya
Dalam masterplan pengembangan objek wisata kolam air tawar Desa Watiginanda, akan dibangun gazebo dengan memanfaatkan tebing-tebing yang ada di sekitar objek wisata.
"Memang untuk 2023 ini kami akan melakukan pengembangan. Kami manfaatkan akses tebing sebagai daya tarik juga dan semoga kita dapat anggaran dari kabupaten sehingga mendorong pengembangan kawasan objek wisata ini semakin baik lagi kedepannya." ujarnya.
La Bani berharap kepada pemerintah kabupatnen, pemerintah provinsi, dan pemerintah pusat untuk memperhatikan desa-desa yang memili kreativitas dalam mendesain desitinasi wisata seperti hal nya desa-desa di Buton Selatan.
"Kami punya harapan bahwa pemerintah kabupaten, provinsi maupun pusat jangan menutup mata khususnya di Busel rata-rata sangat giat mengembangkan wisata tapi semua itu rata-rata menggunakan dana dari pusat yakni Dana Desa semoga kedepan lebih ada perhatian pemerintah." tutupnya