ProFiles

ProFiles

Selasa, 31 Januari 2023

Nikmati Kesejukan Permandian Wakaten

Perjalanan Bang Jay kali ini sudah berada di permandian alami Wakante Desa Latugho Kecamatan Lawa Kabupaten Muna Barat. Bang Jay akan berbincang dengan Kepala Desa mengenai awal mula permandian Wakante dan pengembangannya kedepan. "Kali ini ini kita akan berbincang dengan kepala desa soal beberapa hal tentang permandian Wakantee ini. Bagaimana awal mulanya pembangunan permandian Wakate ini? “ tanya Bang Jay.


Kepala Desa Latugho menjelaskan, tahun 1973 masyarakat dari kampung lama diarahkan untuk pindah di tempat yang dekat dengan mata air. “Kalau bercerita sejarah singkat permandian Wakante ini bahwa ditemukan pada tahun 1973. Jadi di tahun itu banyak masyarakat kampung lama bermigrasi atas arahan pemerintah desa untuk masuk di Desa Latugho. Sejak tahun itu hingga sekarang masih terjaga dengan baik." ujar Pak Desa

 

Wakante menjadi sumber air minum dan sekarang sudah dijadikan permandian. Kepala desa mengatakan Permandian Wakantee ini murni sebagai tempat permandian. “Jadi Wakantee ini waktu masih hutan belantara masih diminum. Namun pada tahun 2013 pada masa pemerintaha La Ode Baru sebagai Kepala Desa, disitulah awal pembangunan kolam dan talud Permandian Wakante. “ujarnya

 

Pada tahun 2013 anggaran sudah mulai menyentuh permandian ini termaksud pembanguna gazebo. Pak Desa menjelaskan pengunjung yang berwisata di Permandian Wakante ini sangat banyak mulai dari masyarakat biasa hingga pemerintah Kabupaten Muna Barat berwisata di permandian ini. “Jadi betul Permandian Wakante ini boleh dikata setiap saat ini ada pengunjung namun puncak ramainya ini pada saat tahun baru atau lebaran sangat banyak yang berwisata disini, apalagi Pemerintah Daerah Muna Barat selalunya berkegiatan di permandian ini." ujar Kepala Desa

 

Lebih lanjut Kepala Desa Latugho mengatakan pengembangan kedepan objek wisata Permandian Alam Wakantee ini diharapkan menjadi icon Muna Barat. “Sebenarnya kami berharap sangat banyak apalagi soal ekowisata, karena kami harapankan dapat menjadi icon Muna Barat. Dan kami juga berharap uluran tangan pemerintah untuk membangun lokasi parkir, toilet, dan tempat ibadah, karena banyak pengunjung yang ingin sholat, dan masih banyak juga hal-hal yang lain.“ ujarnya

 

Pembangunan wahana untuk anak anak juga menjadi prioritas pemerintah desa. Kepala Desa Latugho mengatakan bahwa potensi mata air Wakantee ini sangat baik untuk dikembangkan sehingga Permandian Wakante semakin banyak pengunjung. “Harapanya mudah-mudahan kedepan pemerintah kabupaten, pemerintah provinsi, dan pemerintah pusat dapat memberikan perhatian khusus kepada objek wisata permandian alami Wakantee ini." Tututpnya. (tim media bangjay)

Senin, 23 Januari 2023

Pantai Katembe Buteng Sangat Mempesona

DesaSultra - KENDARI. 
"Kebetulan saya sudah bersama salah satu perangkat Desa Madongka, kami akan bercerita soal pengembangan Pantai Katembe di masa masa yang akan datang. Kira-kira awalnya Pantai Katembe ini bagaimana?" tanya Bang Jay

La Bansa, perangkat Desa Madongka meceritakan pembangunan yang sudah dilakukan. "Jadi Pantai Katembe ini pertama belum ada bangunan, ketika belum ada pembangunan banyak yang datang berekreasi, kemudian pada tahun 2000an mulai dibuat beberapa bangunan oleh pemerintah daerah, namun bangunan yang dibangun ini karena dimakan usia sekarang sudah mulai rusak juga." ujar la bansah

La Bansa menceritakan pengunjung yang datang di Pantai Katembe sangat banyak dan beraagam. “Ia pengunjungnya sangat banyak, apalagi pada tahun baru ini, sangat banyak sekali yang datang, dari Muna, dari Baubau, dari Kendari, Makassar, Maluku, Papua, banyak juga dari Jakarta dan masih banyak lagi. Alhamdulilah semua berekreasi di Pantai Katembe."

Pihak perangkat pesa sudah menganggarkan di tahun 2023 untuk pembangunan vondasi pagar  pantai dari Dana Desa. Sentuhan Dana Desa terhadap masyarakat sangat dirasakan maksimal terutama BLT Dana Desa. "Kebetulan beberapa hari lalu kita berbincang-bincang bersama masyarakat dan Kepala Desa Madongka bahwa utamanya kita programkan vondasi pemangarannya agar hewan-hewan yang ada, kalau sudah ada pagar kotoran sapi sudah mulai berkurang. Dan pembangunannya kita akan tahap vondasinya dulu kemudian pagarnya.“ ujarnya

La Bansa berharap kepada pemerintah terkait untuk memberi perhatian khusus kepada Pantai Katembe sehingga bisa menjadi destinasi wisata unggulan di Kabupaten Buton Tengah bahkan di Sulawesi Tenggara. "Jadi kalau hal itu Bang Jay memang kita sudah pikirkan dan harapan kami semoga ada sentuhan-sentuhan pengembangan objek wisata Pantai Katembe ini baik dari pemerintah kabupaten, pemerintah provinsi dan pemerintah pusat." tutupnya. *teamjay

Jumat, 20 Januari 2023

Desa Wisata Tombawatu

 “Hari ini saya sudah bersama Ibu Desa Tombawatu, kami akan berbincang bagaimana kisah bangkitnya pantai Tombawatu dan pengembangannya kedepan sehingga semakin terkenal dan banyak pengunjung yang menikmati indahnya pantai ini yang merupakan potensi desa yang sangat baik untuk dikembangkan." ujar Bang Jay di lokasi destinasi wisata di Kabupaten Konawe tepatnya di Desa Tombawatu Kecamatan Kapoiala.

Kepala Desa Tombawatu mengakui, bahwa potensi luar biasa Pantai Tombawatu ini menjadi saah satu sebab mengapa pemerintah desa fokus mengembangkan eks pantai batu gong ini. “Awalnya ini kan berasal dari Pantai Batu Gong. Ketika saya dilantik menjadi kepala desa, kami berusaha memakai nama dan icon desa sendiri karena potensiya ini sama dengan Pantai Batu Gong" ujar Rostian 

Menurut Rostian, Pantai Tombawatu sempat mati suri dan terabaikan. Namun berkat kerja keras dan kerja sama dari unsur Karang Taruna dan masyarakat Desa Tombawatu, sehingga pantai ini dapat dipoles lebih baik dan lebih cantik lagi. "Saya masih ingat waktu kecil itu pantai ini penuh dengan turis, seiring waktu semakin berkurang sehingga mati suri. Sejak disentuh Dana Desa pantai ini kami beri perhatian khusus, kami berusaha poles dengan sebaik-baikya agar terlihat indah dan menarik." ujarnya

Selama dibersihkan, Pantai Tombawatu semakin dipadati oleh pengunjung baik dari dalam maupun dari luar Kabupaten Konawe. "Alangkah kita mendzolimi diri sendiri jika potensi yang baik ini kita sia-siakan. Alhamdulillah pada saat awal pembangunan, hingga saat ini pascapandemi sudah mulai banyak yang berkujung dan banyak yang mengagumi Pantai Tombawatu." ujar Rostian

Untuk pengembangan Pantai Tombawatu, kedepan pemerintah Desa berkomitmen untuk meningkatkan kebersihan pantai dengan membentuk satgas pembersihan sampah. "Alhamdulillah kami sudah dapat bantuan dari provinsi berupa motor pemungut sampah. Kita akan maksimalkan semuanya, dan kita akan kolaborasi bersama pemuda dan PKK serta masyarakat Desa Tombawu untuk bersama-sama menjaga pantai ini." ujarnya

Rostian selaku Kepala Desa Tombawatu berharap agar kedepannya di pantai ini bisa dibangun wahana permainan anak, gazebo, dan perbaikan jalanan. "Kalau kita siapkan pertahun dari sini kemudian kita menjemput pengunjung  yang ada di pelabuhan, tentu ini akan menjadi sumber ekonomi yang baik bagi desa kita." Ia juga berharap kepada pemerintah pusat untuk meihat potensi desanya untuk kemudian dikembangkan demi kesejahteraan masyrakat Desa Tombawatu

Senin, 16 Januari 2023

Indahnya Labengki Island Raja Ampatnya Sultra

DesaSultra -
Kali ini Bang Jay berada di Labengki Island Desa Labengki Kabupaten Konawe Utara. Salah satu destinasi wisata favorit yang sangat indah dan ekstotik berada di sebuah pulau dengan view pulau dan laut yang sangat mengagumkan. "Kebetulan saya sudah bersama dengan pemerintah desa yakni Pak Sekdes dan Anggota DPRD Kabupaten Konawe Utara, anak muda yang punya visi kuat dalam ikut berkontribusi terhadap pengembangan pariwisata di desa." ujar Bang Jay.

Sekretaris Desa Labengki dalam wawancara bersama Bang Jay menjelaskan bagaimana awal mula sehingga Labengki Island ini dijadikan lokasi desa wisara. "Pertamanya itu dibangun wisata di Desa Labengki ini tahun 2014. Ada dulu orang Jakarta yang ingin diantar di Pulau Labengki. Alhamdulillah sampai saat ini sangat banyak pengunjung yang datang di desa kami, disini juga ada Nirwana Resort yang dikelola oleh swasta." ujar Sekdes

Saat ditanya bayangan orientasi pengembangan Desa Wisata Labengki kedepannya Pak Sekdes menginginkan dukungan yang baik dari pemerintah kabupaten, pemerintah provinsi dan pemerintah pusat. "Karena sekarang Desa Labengki menjadi salah satu kategori desa wisata, kami dari pemerintah desa bersama-sama masyarakat Desa Labengki menginginkan sentuhan-sentuhan yang sifatnya langsung agar desa kami semakin indah." papar Sekdes

Sementara itu Anggota DPRD Kabupaten Konawe Utara, Hendriawan menjelaskan keberpihakan pemerintah terhadap pengembangan Desa Labengki berupaya maksimal menyelesaikan penurunan status kawasan BKSDA. “Saya kira perhatian pemerintah dari tahun 2019 itu masalah penurunan status dan alhamdulillah skarang itu sudah ada sertifikat. Kemudian di Desa Labengki juga ini memang masih kurang air bersih namun pemerintah sudah mengucurkan anggaran untuk sumur bor." Ujarnyanya

Hendriawan juga berharap pemerintah selalu bisa menyuplai bibit-bibit ikan untuk pengembangan keramba yang ada disana. Dalam hal peningkatan kesejahteraan masyarakat nelayan di Desa Labengki, dirinya bersama pemerintah daerah berupaya memberikan bantuan-bantuan yang menyentuh langsung masyarakat nelayan. "Mungkin dengan pemerintah provinsi kita dapat sharing PAD seperti resort yang dikelola swasta ini tidak ada yang masuk sebagai PAD disini, kita bisa duduk bersama bagaimana agar masyarakat nelayan memiliki pendapatan yang baik dan pundi-pundi PAD bagi pemenritah." ujarnya

Di akhir wawancara Sekretaris Desa dan Anggota DPRD Kabupaten Konawe Utara berharap agar dineri ruang dan kemudahan-kemudahan untuk mengembangkan destinasi wisata Labengki Island semakin baik. "Mari kita duduk bersama, yang paling utama masalah PAD dan kesejahteraan masyarakat Desa Labengki, makanya kami harapkan ada ruang untuk berdikusi dalam rangka membangun karamba dan fasilitas penunjang destinasi wisata di Desa Labengki." tutupnya. (team jay)


MENU UTAMA

Koptan Rumput Laut Buton Tengah Deklarasikan Gus Imin Presiden 2024

LAKUDO – SC. Sebanyak 36 orang anggota Kelompok Tani Rumput Laut Desa Matawine Kecamatan Lakudo Kabupaten Buton Tengah Sulawesi Tenggara me...