Setelah ditunggu cukup lama oleh 260an peserta rakor, akhirnya menteri desa Abdul Hakim Iskandar berkenan menyampaikan sambutan pembukaan Rekor PID Provinsi Kalbar.
Memadukan dan menyenangkan kekuatan dal pembangunan adalah mutlak. Di Kalbar saya temukan praktiknya berjalan dengan baik. Dari pandangan religiusitas, tak satupun agama yang tak ingin mengeraskan kemiskinan umatnya. Kemiskinan terbanyak ada di desa, maka ketika kita berjuang mengeraskan kemiskinan, sesungguhnya kita sedang menjalankan ajaran agama. Nah di Kalbar, tekad pengentalan kemiskinannya sangat tinggi, karenanya saya yakin kelak warga Kalbar menjadi penghuni surga terbanyak. Terus terang Jawa Timyr kurang dalam pelibatan TNI dan Polri dalam pembangunan desa dan penanggulanga kemiskinan. Di jawa Timur hanya ada satu item TNI dilibatkan yakni dalam program bedah rumah. Di Kalbar bisa menggandeng keduanya, apresiasi Menteri.
Diterangkan pula oleh Menteri Desa, bahwa target pembangunan di periode kedua presiden adalah pembangunan sumber daya manusia. Menurutnya presiden tidak ingin penyelenggaraan pembangunan dilakukan dengan basa-basi. Program pemerintah harus nyampi kepada rakyat, harus sampai pada tujuan, tegasnya. Tolok ukur Kementerian Desa menurut Mendes adalah ketika masyarakat merasakan kemanfaatan bahwa Kementerian desa itu ada. Yang bertanggung jawab menuntaskan hal ini salah satunya ada pada pendamping desa. Maka dari itu kuatkan tanggung jawab dan hilangkan ego sektoral, Mendes mengingatkan. Bila masih mengedepankan ego, maka itu masih bicara pamer, inilah saya. Hilangkan konsep inilah saya tapi inilah kita, tegas Menteri Desa yang pernah jadi ketua DPR Jatim.
Terkait dengan usulan Dinas PMD Kalbar yang mendamba adanya pengembangan infrastruktur teknologi dan informasi desa, Menteri Desa telah menyampaikan kepada Menkoinfo.
Paradigma berfikir yang harus kita bangun dalam membangun Indonesia. Tugas kita adalah untum kepentingan bangsa negara, bukan untuk kepentingan menteri desa, kepentingan kapolda, pangdam atau Gubernur, tapi untuk kepentingan bangsa dan negara, tegas pak Halim. Di akhir sambutan, Menteri Desa akan menambahi hadiah kepada lima desa inovatif di atas. Bila kementerian tidak ada alokasinya, akan saya ambilkan dari uang saya sendiri, kelakarnya. Karena menurutnya, belum melihat struktur APBN Kemendes, tegasnya.(borni)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar