BOMBANA – DesaSultra. Kepala Dinas Pemberdayaaan
Masyarakat Desa (DPMD) Propinsi Sulawesi Tenggara, Drs.Tasman Taewa M.Si.,
ketika memberikan sambutan pada BID Zona II Kabupaten Bombana dihadapan
Direktur PMD Dirjen PPMD Kementerian Desa dan PDTT-RI dan Bupati Bombana
H.Tafdil mengungkapkan bahwa secara keseluruhan daerah ini telah menerima
anggara Rp 12,6 milyar lebih untuk Program Inovasi Desa (PID) tahun 2019.
“Dana sebesar ini tersebar pada TIK di 15 kabupaten
sebesar Rp 3,9 milyar lebih, dan pada 197 kecamatan atau tim pengelola inovasi
desa (TPID) sebesar 8,181 milyar lebih. Semuanya ini tentu akan dimanfaatkan
secara maksimal sesuai peruntukkannya dalam program inovasi ini,” ungkapnya
dihadapan ratusan hadiri, para kepala desa dari 8 kecamatan, para pendamping
desa se-Kabupate Bombana, para tim pengelola inovasi desa dari 8 kecamatan pada
zona II ini, 8 kepala kecamatan, serta puluhan pimpinan OPD.
Kedatangan Direktur PMD Kemendesa ini, didamping sejumlah
perwakilan kementerian, dan beberapa Dirjen dalam lingkup Kementerian Desa dan
PDTT, serta perwakilan dari Bank Dunia. Dan difasilitasi langsung oleh
Koordinator P3MD-PID Kementerian Desa Propinsi Sulawesi Tenggara, La Ode
Syahruddin Kaeba beserta dengan Konsultan Wilayah 3 Sulawesi Tenggara.
Lebih jauh Tasman Taewa mengungkapkan bahwa dalam
pengelolaan dana desa secara serius ini, ada beberapa aspek yang harus menjadi
perhatian utama, diantaranya adalah soal pendampingan, dan ketersediaan data
yang memadai, meyakinkan, dan up to date. Semua itu harus sesuai dengan
perkembangan dan kondisi desa masing-masing yang tentu berbeda karakter.
Menurutnya, dari hal tersebut, capaian utamanya adalah
peningkatan produktifitas dan kesejahteraan masyarakat, dimana pada
pengembangan ekonomi local dan kewirausahaan, baik dalam rangka pengembangan
usaha masyarakat, maupu usaha yang diprakarsai oleh badan usaha milik desa
(BUMDes).
“Juga tak ketinggalan adalah peningkatan kualitas sumber
daya manusia. Jadi harus ada keterkaitan dan keterikatan antara produktifitas
dengan peningkatan kualitas SDM desa,” tambahnya.
Oleh karena itu, maka PID diharapkan dapat dan akan siap
selalu menjawab kebutuhan-kebutuhan desa, utamanya dalam layanan tekniks yang
berkualitas. “Tentu, juga merangsang munculnya inovasi dalam praktek
pembangunan, dan solusi inovatif dalam menggunakan dana desa secara tepat dan
seefektif mungkin,” lanjutnya. *
Tidak ada komentar:
Posting Komentar