Bahar Ahaam
PLD KEC.RAUTA
Anak-anak sepanjang pesisir selatan Danau Towuti, seperti Desa Lengkobale (Kab.Luwu Timur, Sulsel), dan beberapa kampung di sebelahnya yang masuk dalam wilayah Sulawesi Tengah, terpaksa harus bersusah payah menempuh puluhan kilometer untuk mengenyam pendidikan dasar.
Anak-anak sekolah ini yang berasal dari lembah-lembah subur di sebelah Danau Towuti itu terpaksa jalan kaki 20 Km pergi pulang demi untuk bersekolah di SD Parudongka, Kab.Konawe, Sulawesi Tenggara.
"Ya, setiap harinya terpaksa jalan kaki, dan menempuh puluhan kilometer untuk sekedar mendapatkan ilmu di SD terdekat," ungkap Nyoman Legowo, Pendamping Desa Kecamatan Rauta.
Menurutnya, kejadian setiap hari, pagi dan pulang, merupakan peristiwa biasa, karena sejumlah kampung dan desa, baik yang ada di Kecamatan Rauta, maupun dari Propinsi tetangga, telah menikmatinya sepanjang tahun.
Terkadang mereka juga sering terlambat masuk sekolah karena jaraknya yang jauh, apalagi kalau musim hujan, selain basah pakaian mereka, juga seringnya terhalang lantaran sungai-sungai itu meluap sehingga tidak dapat diseberangi.
Nyoman berharap bahwa Rauta ke depan dapat lebih mementingkan pelayanan pendidikan dan kesehatan, utamanya bagi kampung-kampung yang terpencil, kampung di balik gunung-gunung yang tinggi. (*)
PLD KEC.RAUTA
Anak-anak sepanjang pesisir selatan Danau Towuti, seperti Desa Lengkobale (Kab.Luwu Timur, Sulsel), dan beberapa kampung di sebelahnya yang masuk dalam wilayah Sulawesi Tengah, terpaksa harus bersusah payah menempuh puluhan kilometer untuk mengenyam pendidikan dasar.
Anak-anak sekolah ini yang berasal dari lembah-lembah subur di sebelah Danau Towuti itu terpaksa jalan kaki 20 Km pergi pulang demi untuk bersekolah di SD Parudongka, Kab.Konawe, Sulawesi Tenggara.
"Ya, setiap harinya terpaksa jalan kaki, dan menempuh puluhan kilometer untuk sekedar mendapatkan ilmu di SD terdekat," ungkap Nyoman Legowo, Pendamping Desa Kecamatan Rauta.
Menurutnya, kejadian setiap hari, pagi dan pulang, merupakan peristiwa biasa, karena sejumlah kampung dan desa, baik yang ada di Kecamatan Rauta, maupun dari Propinsi tetangga, telah menikmatinya sepanjang tahun.
Terkadang mereka juga sering terlambat masuk sekolah karena jaraknya yang jauh, apalagi kalau musim hujan, selain basah pakaian mereka, juga seringnya terhalang lantaran sungai-sungai itu meluap sehingga tidak dapat diseberangi.
Nyoman berharap bahwa Rauta ke depan dapat lebih mementingkan pelayanan pendidikan dan kesehatan, utamanya bagi kampung-kampung yang terpencil, kampung di balik gunung-gunung yang tinggi. (*)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar