ProFiles

ProFiles

Sabtu, 13 Januari 2018

MENYIGI RAWA KEHIDUPAN

MUHAJA 
Korkab TAPM Konut 

Kabupaten Konawe Utara yang terletak paling ujung utara dari wilayah Sulawesi Tenggara, berbatasan dengan Propinsi Sulawesi Tengah, Laut Banda di timur, barat dan selatan berbatasan dengan Kabupaten Konawe. Dimana awalnya Konawe merupakan induk dari Konawe Utara.

Konawe Utara yang awalnya merupakan daerah yang perawan ekosistem hutannya, kemudian beberapa tahun terakhir ini berobah menjadi lahan-lahan perkebunan sawit raksasa. Sejumlah perusahaan perkebunan besar telah menanam ratusan ribu bahkan jutaan pohon sawit di daerah ini, utamanya pada Kecamatan Langgikima, Wandale, Wiwirano dan sebagian Oheo.

Sehingga bagian utara Konawe Utara ini yang terlihat adalah hamparan sawit disepanjang lepas dari Kecamatan Asera hingga perbatasan Sulawesi Tengah. Dengan ekosistem sawit ini secara pasti telah meminggirkan masyarakat setempat dalam pengelolaan sumber daya alam mereka, yang kemudian beralih menjadi pekerja. Namun keuntungan yang didapat oleh daerah-daerah ini karena terbukanya akses jalan aspal antara Sulawesi Tengah dengan Sulawesi Tenggara yang juga melingkar ke barat Sulawesi Selatan.

 Untungnya dalam pergulatan dan dalam kepungan secara perlahan-lahan desa mulai bangkit, dan memandirikan dirinya, melalui Dana Desa, dimana selama ini desa memiliki ketergantungan terhadap perkebunan sangat besar, utamanya untuk dukungan infra jalan antara perkebunanan dengan jalan desa, fasilitas sumur umum, dan lainnya.

   Untungnya Konawe Utara tidak hanya didominasi beberapa kecamatan seperti yang tersebut di atas, masih ada beberapa kecamatan yang mengandalkan pengelolaan sumber daya alamnya yang bertumpu pada komoditi lain, seperti merica, cengkeh, dan lainnya.

Salah satu sumber daya alam yang tersedia di Bumi Konawe Utara adalah ekosistem danau atau rawa yang sangat luas, membentang dari lembah ke lembah yang diapit dan diantarai oleh bukit dan aliran sungai.

Di sepanjang pesisir rawa yang ditumbuhi tanaman liar dan perdu, berdiri tegak bukit-bukit karang yang seolah menggapai langit, gunung kapur yang belum terjamah tangan-tangan manusia itu menjadi benteng alam, yang menjaga volume air rawa agar tetap stabil sepanjang abad. Seolah rawa dan ekosistem gugusan gunungnya membentang hingga ke Sulawesi Tengah dan Sulawesi Tengah menjadi stabilisator antara daratan dengan lautan Tanah Semenanjung Tenggara ini.

Dengan ketersediaan alam seperti itu, maka masyarakat adat Ohoe (yang kemudian menjadi kecamatan) secara terus menerus menjadi ‘sang penjaga’ akan ekosistem tersebut, dan sebagai penjaga tentu juga menggantungkan hidupnya dari situ.

Maka wajar saja, siklus kehidupan ini telah menyediakan beragam species ikan-ikan air tawar dalam rawa, mulai dari ikan gabus yang ukuran sangat besar, ikan lele, dan sejumlah species yang tidak dijumpai di negeri-negeri lain, hanya terdapat di rawa ini dengan nama lokal setempat.

Warga Desa Bundewatu dan desa-desa tetangganya telah menjadi rawa ini sebagai lahan penghidupan sehari-harinya. Setiap hari warga, laki-laki dan perempuan terlihat hilir mudik di sepanjang sungai yang menghubungkan beberapa danau, baik yang pergi-pulang memancing, maupun sekadar jasa transportasi yang menghubungkan beberapa kampung dengan kampung lainnya, yang menggunakan jasa katinting pergi-pulang ke kebun-kebun mereka.

Di lain saat, terlihat rombongan yang sedang pergi berburu, karena di kaki-kaki bukit yang melingkari rawa ini masih sering terlihat binatang buruan yang menjadi konsumsi istimewa bagi masyarakat setempat.

Bahkan pada hari-hari libur, utamanya pada libur panjang, beriringan kendaraan memasuki ekosistem rawa. Tujuannya untuk menikmati keindahan rawa yang underwaternya menyimpan sejuta misteri.

“Banyak yang datang kalau hari libur, bukan saja dari beberapa warga kecamatan di sekitar Oheo, tetapi juga ada dari Kendari, ada juga dari warga pelancong Sulawesi Tengah yang sedang istirahat dalam perjalananya menuju Ibukota Sultra,” ujar nelayan perempuan yang saat itu sedang menunggui hamparan jualan ikannya.

  1. Untuk itu, Kepala Desa Bondewatu dengan perencanaan penggunaan Dana Desa tahun 2018 ; akan memperuntukkan membangun tempat pelelangan ikan air tawar yang pengelolaannya langsung oleh BUMDes Bondewuta.
  2. Disamping itu, juga membangun rumah-rumah terapung yang dapat bergerak ke semua sisi danau. Rumah terapung ini dapat dipakai untuk turis memancing sambil menikmati alam pemandangan dengan aman. 
  3. Akan mengajak Kades-kades lain dalam pengelolaan danau ini secara bersama-sama sehingga peningkatan ekonomi warga lebih baik lagi dari masa-masa sekarang. 
  4. Akan membuat teknologi pengiring ikan. Hal ini karena produksi tangkap setiap harinya tidak semua laku terjual, sehingga perlu dikeringkan, apalagi ikan kering dari danau ini cukup laku keras di pasar-pasar ibukota kabupaten dan ibukota propinsi, bahkan sejumlah warga dari kota sengaja memesan untuk kebutuhan khusus, utamanya ikan gabus bagi perempuan yang usai melahirkan atau operasi. 

Itulah pesona dan potensi danau yang mana warga secara turun-temurun telah menggantungkan penghidupannya dari rawa ini, dan rawa inilah telah terbukti telah memberikan kehidupan dari generasi sejak zaman purba. #

1 komentar:




  1. Saya selalu berpikir bahwa semua perusahaan pinjaman online curang sampai saya bertemu dengan perusahaan peminjam yang meminjamkan uang tanpa membayar terlebih dahulu.

    Jika Anda mencari pinjaman, perusahaan ini adalah semua yang Anda butuhkan. setiap perusahaan yang meminta Anda untuk biaya pendaftaran lari dari mereka.

    saya menggunakan waktu ini untuk memperingatkan semua rekan saya INDONESIANS. yang telah terjadi di sekitar mencari pinjaman, Anda hanya harus berhati-hati. satu-satunya tempat dan perusahaan yang dapat menawarkan pinjaman Anda adalah SUZAN INVESTMENT COMPANY. Saya mendapat pinjaman saya dari mereka. Mereka adalah satu-satunya pemberi pinjaman yang sah di internet. Lainnya semua pembohong, saya menghabiskan hampir Rp35 juta di tangan pemberi pinjaman palsu.

    Pembayaran yang fleksibel,
    Suku bunga rendah,
    Layanan berkualitas,
    Komisi Tinggi jika Anda memperkenalkan pelanggan

    Hubungi perusahaan: (Suzaninvestment@gmail.com)

    Email pribadi saya: (Ammisha1213@gmail.com)

    BalasHapus

MENU UTAMA

Koptan Rumput Laut Buton Tengah Deklarasikan Gus Imin Presiden 2024

LAKUDO – SC. Sebanyak 36 orang anggota Kelompok Tani Rumput Laut Desa Matawine Kecamatan Lakudo Kabupaten Buton Tengah Sulawesi Tenggara me...