ProFiles

ProFiles

Kamis, 29 November 2018

90 Pendamping Dikuatkan Kapasitasnya Dalam Program Inovasi Desa


Laporan : Sultan Darampa / TA MIS-PID Sultra
KPP P3MD-PID Sultra, La Ode Syahruddin pada Jumpa Pers 


Sebanyak 90 peserta yang terdiri atas pendamping desa pemberdayaan (PDP) dan pendamping desa teknik infrastruktur (PDTI) yang berasal dari 190 kecamatan pada 15 kabupaten yang ada di Sulawesi Tenggara mengikuti pelatihan khusus untuk program inovasi desa (PID).

Kegiatan yang dimulai Tanggal 25 sampai 30 Nopember 2018 ini dengan tujuan meningkatkan pemahaman, wawasan dan skill bagi para pendamping dalam mengawal program inovasi desa di wilayah dampingannya masing-masing.

Untuk menjawab output itu, maka sejumlah materi penting dihadirkan oleh para pemateri dan pelatih, seperti materi tentang (perjalanan) Bursa Inovasi Desa yang telah sukses terlaksana. Dalam forum ini sempat juga dishearelearningkan kiat-kiat sukses BID, dan kendala-kendalanya menghandangnya.

Materi yang tak kalah pentingnya adalah bagaimana menjalankan atau para pendampingi mendampingi TPID dalam mengelola capturing dokumentasi pembelajaran, baik dalam bentuk vedio, maupun template / naratif.

Sehingga disitu muncul kiat-kegiatan take-picture baik vedio dan foto yang betul-betul berkualitas tinggi dengan angle yang pas, yang tentu sesuai dengan storyboard yang masing-masing dikembangkan.

Perlu diketahui bahwa Sulawesi Tenggara akan melahirkan dokumen pembelajaran sebanyak 950 vedio dan template / naratif, dan harus selesai sebelum memasuki tahun baru 2019 mendatang.

Koordinator Pendamping Propinsi P3MD-PID Sulawesi Tenggara, La Ode Syahruddin Kaeba dihadapan para wartawan mengungkapkan bahwa kehadiran program inovasi desa di daerah ini selain sebagai bagian dari kebijakan pusat, juga hadirnya dalam mempercepat capaian pembangunan di desa-desa, utamanya yang terkait dengan sumber pendanaan dana desa oleh Kementerian Desa dan PDTT.

“Banyak hal yang sudah terlihat dengan dukungan PID ini pada program P3MD Sultra. Jadi P3MD-PID terus menumbuhkan semangat-semangat baru di desa dalam mendorong kekuatan-kekuatan ekonomi, perbaikan dan pembenahan infrastruktur serta adaptif dan responsive terhadap penanganan stunting dan aneka kebutuhan social masyarakat Sulawesi Tenggara,” tuturnya.

Banyak hal yang telah membuktikan kepemimpinan La Ode Syahruddin Kaeba sebagai ‘panglima utama’ P3MD-PID. Sebutlah beberapa, pendamping terbaik tingkat nasinal, beberapa desa masuk urutan atas dalam penilaian Kementerian Desa dan PDTT, beberapa BUMDes merebut predikat juara dalam berbagai lomba nasional dan bahkan juara 3 dalam Lomba BUMDes di Asia Tenggara yang dilaksanakan di Malaysia beberapa bulan yang lalu.

“Saya kira kita bisa melihat dan mencermati dampak positif adanya Dana Desa di 1917 desa di Sulawesi Tenggara melalui media pemberitaan,” ungkapnya.

Selasa, 27 November 2018

328 Kabupaten se-Indonesia Sudah Laksanakan Bursa Inovasi Desa


 Pelatihan Pendamping Desa di Provinsi Jawa Tengah yang  dibuka oleh Gubernur Jateng, Ganjar Pranowo, dan dihadiri Direktur PMD Kemendesa M Fachri. Pelatihan PD berlangsung pada 19-23 November 2018.

JAKARTA, DS.
Capaian progress kegiatan Program Inovasi Desa(PID) KementerianDesa, PDT dan Transmigrasi RI padatahun 2018 ini, menunjukan kemajuan yang signifikan. Pelaksanaan PID hingga tanggal26 November 2018 dinyatakan sesuai target.

Ada beberapa kegiatan yang menjadi agenda PID tahun 2018. Seperti pembentukan Tim Inovasi Kabupaten (TIK) dan penandatanganan MoU TIK dengan Satker P3MD-PID Provinsi. Persentasenya sudah 100 persen. 434 kabupaten se-Indonesia udah melaksanakan.

Begitu pun dengan pembentukan Tim PelaksanaInovasi Desa (TPID) dan MoU TPID dengan Satker P3MD-PID Provinsi. Sebanyak 6.291 kecamatan juga sudah melaksanakan. Persentasenya 98 persen.

“Kami akui bahwa progress PID tahun ini, semakin menunjukan peningkatan disbanding tahun lalu,” kata RusdinM.Nur selaku Plt Team Leader Konsultan Nasional PID (KN-PID) Kemendesa PDTT saat dihubungi di Jakarta, Senin (26/11).

Pihaknya, lanjut Rusdin, mengupayakan agar kualitas pelaksanaan PID di 33 provinsi tetap terjaga. Tidak sekadar mengejar kuantitas saja, sehingga nantinya, daya dukung PID terhadap penggunaanDana Desa yang berkualitas, efektif, dan efisien,dapat terwujud.

Demikian halnya dengan penguatan kapasitas tenaga pendamping di lapangan, kontribusi PID sangat menentukan. “Output PID dua poin itu, yakni mendukung kualitas dana desa dan penguatan SDM tenaga pendamping,” jelas Rusdin.

Sedangkan kegiatanBursa Inovasi Desa (BID), saat ini sudah 328 kabupaten yang melaksanakan. Persentasenya sekitar 76 persen. Sementara tingkat partisipasi masyarakat yang menghadiri BID sebanyak 52.478 laki-laki dan 17.417 perempuan. Lau jumlahdesa yang hadir sebanyak 50.546 desa.

Dari 328 kabupaten yang sudah menyelenggarakan BID, sebut Rusdin, total kartu komitmen sebanyak 17.417 desa yang berkomitmen. Sedangkan kartu ide inovasi 9.554 desa yang beride.

“Alhamdulillah progress BID sudah 76 persen. Di penghujung November hingga pertengahan Desember nanti, kabupaten yang belum BID segera melaksanakan,”ujarnya sembari memperlihatkan jadwal BID yang tercatat di KN-PID.

Untuk pelaksanaan kegiatan Penyedia Peningkatan Kapasitas Teknis Desa (P2KTD), juga berjalan bagus. Kegiatannya diawali dengan sosialisasi P2KTD da norientasi Pokja P2KTD, yang telah dilaksanakan 33 provinsi atau sudah 100persen. Saat pelaksanaan BID, jumlah personel P2KTD yang hadir sebanyak 412 orang.

Berdasarkan catatan KN-PID, sebanyak 153 kabupaten telah melakukan penetapan P2KTD. Persentasenya 35 persen. Sedangkan personel desa yang telah memanfatkan jasa konsultasi dengan P2KTD sebanyak 4.807 orang. “Kalau P2KTD yang telah memberikan layanan teknis ke desa-desa, belum ada sama sekali. Masih 0 persen,” kata dia.

Menyoal kegiatan peningkatan kapasitas/pelatihan bagi pelaku-pelaku PID, Rusdin mengakui bahwa ada 5 model pelatihan yang dilakukan.

Dirjen PPMD Kemendesa, TaufikMadjid, menghadiri kegiatan BID dan pelatihan Pendamping Desa yang dilaksanakan di Provinsi Maluku Utara 

Diantaranya sudah 4 pelatihan mencapai100 persen, karena 33 provinsi sudah melaksanakan. Ke-4 pelatihan tersebut yakni, pelatihan TAPM (Tenaga Ahli Pemberdayaan Masyarakat), pelatihan Pendamping Lokal Desa (PLD), orientasi Pokja P2KTD, dan orientasi Pokja PPID.
“Kalau Pelatihan Pendamping Desa (PD), baru 26 provinsi yang melaksanakan. Persentasenya sekitar 78 persen. Kami terus memfasilitasi dan mengawal tahapan kegiatan di seluruh provinsi, supaya jelang akhir tahun sesuai target yang ditetapkan,“ komitmen Rusdin. 

Selasa, 06 November 2018

Akan Dihasilkan, 32.230 Naratif dan Vedio Inovasi Desa


Oleh : Sultan Darampa



Kegiatan yang dihelat mulai, Rabu Tanggal 6 sampai 9 Nopember 2018 ini membahas sejumlah agenda-agenda yang menjadi fokus utama dari program ini.

Mulai dari materi, yaitu ;

  1. Evaluasi Capaian Progres dan tahapan PID, P2KTD serta pencairan dana TPID
  2. Strategi Percepatan capturing (Dokumen pembelajaran dan Video Inovasi) Pasca Bursa Inovasi Desa
  3. Best Practice Pengelolaan data PID
  4. Kebijakan Umum pengelolaan Data dan Informasi Kemendesa PDT
  5. Sosialisasi dan FGD Web dan KMS PID
  6. Panduan pengelolaan Data PID
  7. Pengelolaan Media dan Publikasi PID
  8. Kesepakatan dan RKTL

Sejumlah pemateri dan fasilitator antara lain adalah, Rusdin M.Nur, Nur Cholies, Lendi W Wibowo, Didik Farianto, Ismail A.Zainuri, Ivanovic Agusta, Borni Kurniawan, Fritsam, Adang Rujiana, Rospita S yang akrab dipanggil Kak Ros.

Pesertanya pun datang dari berbagai penjuru nusantara, yaitu para tenaga ahli 'manajemen informasi sistem (MIS-PID).

Team Leadher Konsultan Nasional PID, Tuan Guru Bayan Rusdin M.Nur ketika dikonfirmasi mengakui kalau workshop ini memperkuat kinerja sistem pengelolaan data dan informasi bagi para pendamping (tenaga ahli MIS)dari 33 propinsi.

"Kami berharap bahwa melalui workshop ini sudah ada panduan umum yang bersifat teknis dalam pengelolaan data, utamanya soal capturing dokumen pembelajaran, baik soal VLog, maupun yang bersifat naratif (best practice)," ungkapnya.



Lebih jauh, mantan aktivis LSM Lakpesdam NU Ujungpandang ini menjelaskan bahwa output dari workshop ini akan menghasilkan sedikitnya 32.230 dokumen inovasi.

"Jadi nantinya akan menghasilkan 32.230 dokumen inovasi, yang masing-masing 32.230 untuk naratif (best practice atau cerita sukses inovasi), dan 32.230 vedio yang bercerita hal yang sama," jelasnya.

Pria kelahiran Bima ini merinci bahwa setiap kecamatan di Indonesia masing-masing menghasilkan minimal 5 naratif, dan 5 vedio. Artinya, di seluruh Indonesia tercatat 6.446 kecamatan seluruh Indonesia. Jadi kalau setiap kecamatan ada 5 naratif dan dikalikan jumlah kecamatan se-Indonesia, maka ada 32.230 naratif inovasi, dan begitupula dengan vedio. (*)

MENU UTAMA

Koptan Rumput Laut Buton Tengah Deklarasikan Gus Imin Presiden 2024

LAKUDO – SC. Sebanyak 36 orang anggota Kelompok Tani Rumput Laut Desa Matawine Kecamatan Lakudo Kabupaten Buton Tengah Sulawesi Tenggara me...