Laporan : Sultan Darampa / TA MIS-PID Sultra
KPP P3MD-PID Sultra, La Ode Syahruddin pada Jumpa Pers
Sebanyak 90 peserta yang terdiri atas pendamping
desa pemberdayaan (PDP) dan pendamping desa teknik infrastruktur (PDTI) yang
berasal dari 190 kecamatan pada 15 kabupaten yang ada di Sulawesi Tenggara
mengikuti pelatihan khusus untuk program inovasi desa (PID).
Kegiatan yang dimulai Tanggal 25 sampai 30 Nopember
2018 ini dengan tujuan meningkatkan pemahaman, wawasan dan skill bagi para
pendamping dalam mengawal program inovasi desa di wilayah dampingannya
masing-masing.
Untuk menjawab output itu, maka sejumlah materi
penting dihadirkan oleh para pemateri dan pelatih, seperti materi tentang
(perjalanan) Bursa Inovasi Desa yang telah sukses terlaksana. Dalam forum ini
sempat juga dishearelearningkan kiat-kiat sukses BID, dan kendala-kendalanya
menghandangnya.
Materi yang tak kalah pentingnya adalah bagaimana
menjalankan atau para pendampingi mendampingi TPID dalam mengelola capturing dokumentasi
pembelajaran, baik dalam bentuk vedio, maupun template / naratif.
Sehingga disitu muncul kiat-kegiatan take-picture
baik vedio dan foto yang betul-betul berkualitas tinggi dengan angle yang pas,
yang tentu sesuai dengan storyboard yang masing-masing dikembangkan.
Perlu diketahui bahwa Sulawesi Tenggara akan
melahirkan dokumen pembelajaran sebanyak 950 vedio dan template / naratif, dan
harus selesai sebelum memasuki tahun baru 2019 mendatang.
Koordinator Pendamping Propinsi P3MD-PID Sulawesi
Tenggara, La Ode Syahruddin Kaeba dihadapan para wartawan mengungkapkan bahwa kehadiran
program inovasi desa di daerah ini selain sebagai bagian dari kebijakan pusat,
juga hadirnya dalam mempercepat capaian pembangunan di desa-desa, utamanya yang
terkait dengan sumber pendanaan dana desa oleh Kementerian Desa dan PDTT.
“Banyak hal yang sudah terlihat dengan dukungan PID
ini pada program P3MD Sultra. Jadi P3MD-PID terus menumbuhkan semangat-semangat
baru di desa dalam mendorong kekuatan-kekuatan ekonomi, perbaikan dan
pembenahan infrastruktur serta adaptif dan responsive terhadap penanganan
stunting dan aneka kebutuhan social masyarakat Sulawesi Tenggara,” tuturnya.
Banyak hal yang telah membuktikan kepemimpinan La
Ode Syahruddin Kaeba sebagai ‘panglima utama’ P3MD-PID. Sebutlah beberapa,
pendamping terbaik tingkat nasinal, beberapa desa masuk urutan atas dalam penilaian
Kementerian Desa dan PDTT, beberapa BUMDes merebut predikat juara dalam
berbagai lomba nasional dan bahkan juara 3 dalam Lomba BUMDes di Asia Tenggara
yang dilaksanakan di Malaysia beberapa bulan yang lalu.
“Saya kira kita bisa melihat dan mencermati dampak
positif adanya Dana Desa di 1917 desa di Sulawesi Tenggara melalui media pemberitaan,”
ungkapnya.